Bank yang didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja ini berasal dari gagasan dalam mengentas kesulitan ekonomi pribumi dengan memanfaatkan kas masjid, dimana kala itu para pengurus masjid melihat adanya kesenjangan sosial antara pribumi dan Belanda.
Uang kas masjid yang ada dikumpulkan untuk dipinjamkan ke masyarakat secara bergulir. Lalu setelah dibayar kemudian dipinjamkan lagi ke orang lain. Akhirnya jadilah bank. Kas masjid itu diperuntukkan untuk masyarakat yang kekurangan apakah itu pengusaha, atau orang yang sedang mengalami kesulitan.
2. Pernah menjadi bank tani dan nelayan
Setelah Indonesia merdeka, BRI diakuisisi oleh pemerintah lewat Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946.
Meski sempat vakum akibat situasi politik dalam perang mempertahankan kemerdekaan, BRI aktif kembali pascaperjanjian Renville pada 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Baca Juga: PLN NTT Siagakan 1.170 Personil dan 21 Posko Amankan Pasokan Listrik untuk Nataru
Pada waktu itu melalui Perpu No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).
Artikel asli: victorynews.id
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat