Perlahan-lahan, mereka berdua menjadi tertarik satu sama lain, dan suatu hari, ketika dia mempertaruhkan nyawanya untuk mendapatkan sepatunya yang jatuh dari tebing, mereka menjadi lebih dekat dari sebelumnya.
Saat Gu-won mengungkapkan cintanya, Woshim mengingatkannya bahwa mereka berdua berasal dari latar belakang yang sangat berbeda dan tidak akan pernah bisa bersama.
Setelah itu, Gu-won mengetahui tentang agama Katolik, di mana setiap orang setara dan menginspirasi Woshim untuk mengikuti ajaran Katolik bersamanya.
Sayangnya, pelayannya mengungkapkan hal ini kepada ayahnya. Suatu hari, Gu-won meninggalkan desa untuk bekerja, dan sebelum pergi, dia memberikan liontin salib kepada Woshim, berjanji tidak akan pernah melupakannya.
Di sisi lain, ketegangan meningkat di antara penduduk desa akibat penyebaran agama Katolik.
Demi menghentikan pengaruh Katolik, banyak orang terbunuh, dan saat itulah ayah Gu-won memutuskan untuk mengorbankan satu orang saja agar seluruh desa mereka bisa diselamatkan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: info1.id
Artikel Terkait
Bukan Cuma Nikita Mirzani, JPU Juga Ajukan Banding atas Vonis 4 Tahun Kasus Reza Gladys
Still Single VISION+: Review Sinopsis, Pemain, dan Cara Nonton
Raisa Absen Sidang Cerai Perdana, PA Jaksel Ingatkan Risiko Gugatan Dibatalkan
Hasil Pemeriksaan Medis Mengejutkan Biru di Terbelenggu Rindu Episode 412