Dalam daftar tersebut, nama Joko Widodo tercantum di urutan ke-14.
Namun, yang membuat Tifa curiga adalah keberadaan nama “Andjipramaria” di urutan ke-8, yang disebut sebagai teman seangkatan Jokowi.
Menurut Tifa, pengakuan publik selama ini menyebut nama yang benar adalah “Andi Pramaria”, bukan “Andjipramaria”.
"Ini membingungkan. Apakah ini salah ketik atau upaya rekayasa? Silakan cari sendiri nama Andi Pramaria di internet, pasti ketemu. Tapi ‘Andjipramaria’ tidak jelas asal-usulnya," sindirnya.
Dokter Tifa menilai serangkaian ketidaksesuaian ini cukup kuat untuk mempertanyakan integritas data yang digunakan oleh Bareskrim.
Ia bahkan menyebut temuan tersebut sebagai "tidak bisa dimaafkan".
"Bayangkan, data seperti ini dipakai dalam proses penyelidikan resmi? Ini bukan sekadar kesalahan administratif. Ini persoalan kredibilitas institusi penegak hukum," pungkasnya.
👇👇
BARESKRIM gunakan Data palsu?
(1)
Harian Kedaulatan Rakyat menggunakan dua penanggalan yaitu penanggalan Masehi dan penanggalan Jawa.
Pengumuman Penerimaan Mahasiswa Baru secara lazim dimuat di Koran Nasional. Khusus untuk penerimaan Mahasiswa Baru Angkatan 1980, dimuat di… pic.twitter.com/lWstZp8ZdT
Sumber: Sawitku
Artikel Terkait
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Kasus Korupsi Proyek Whoosh, Ini Alasannya
Update Kasus Ijazah Jokowi: Gelar Perkara Segera Digelar, Satu Terlapor Belum Diperiksa
KPK Didorong Periksa Jokowi & Luhut di Kasus Whoosh, Begini Kata Pakar Hukum
Halim Kalla Belum Ditahan, Ini Kronologi Lengkap Kasus Korupsi PLTU Kalbar yang Rugikan Negara Rp 1,2 Triliun