KASUS Pesta Maut Anak Dedi Mulyadi Ngambang, Kompolnas Desak Polisi: Ini Pidana atau Bukan?

- Selasa, 26 Agustus 2025 | 06:25 WIB
KASUS Pesta Maut Anak Dedi Mulyadi Ngambang, Kompolnas Desak Polisi: Ini Pidana atau Bukan?

Bagaimana Kronologi Insiden Pesta Rakyat?


Insiden maut ini terjadi pada Jumat (18/7/2025) di Pendopo Kabupaten Garut saat pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jabar dan anak Kapolda Metro Jaya, Karyoto.


Acara tersebut disiapkan dengan 5.000 paket makanan gratis. Namun, jumlah masyarakat yang hadir hampir dua kali lipat dari kapasitas tersebut.


Akibatnya, kerumunan warga yang memaksa masuk ke dalam pendopo mengakibatkan desakan besar.


"Kronologi awalnya itu, di pendopo disiapkan paket makanan gratis sekitar 5.000 pack. Masyarakat mengantre di luar pintu-pintu pendopo, dan karena jumlah yang hadir jauh lebih banyak, dorongan dari luar sangat deras," jelas Hendra.


Dalam peristiwa itu, tiga orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk seorang anggota Polri, sementara 30 orang lainnya mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.


Polisi juga menyoroti peran event organizer (EO) yang ditunjuk untuk menyelenggarakan acara tersebut. 


Menurut Hendra, pihak EO berpotensi diperiksa karena mereka yang bertanggung jawab dalam teknis pelaksanaan acara.


“Tahapan kami adalah penyelidikan awal. Kalau mempelai kan sudah menyerahkan kepada EO,” katanya.


Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan kesiapannya untuk diperiksa polisi jika diperlukan.


Ia menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan jika harus dimintai keterangan oleh aparat penegak hukum.


“Enggak ada masalah. Kan semua orang kedudukannya sama di depan hukum. Mau anak saya, mau saya, kalau ada panggilan harus datang dan memberikan keterangan secara benar,” tegas Dedi.


Sumber: Kompas

Halaman:

Komentar