Taliwang yakin aparat penegak hukum memiliki daftar yang lebih lengkap.
“Bayangkan kalau saya aja punya daftar, apalagi Kejaksaan dan KPK. Pasti lebih lengkap lagi daftarnya.”
Ia mendesak Prabowo untuk bertindak tegas.
“Kalau mau Indonesia berubah, Presiden harus bisa mengatasi 45-an daftar mafia ini. Tangkapin dulu pokoknya, lalu bekukan rekeningnya biar tidak capital flight.”
Meski mengapresiasi penangkapan dalam kasus mafia minyak, Taliwang mempertanyakan mengapa hanya anak yang ditangkap.
“Anaknya doang. Padahal kita tahu mafianya bisa ditunjuk. Mafia-mafia kita tahu siapa orangnya,” kritiknya tanpa menyebutkan nama spesifik.
Dari perspektif idealisme, Taliwang berharap Prabowo melakukan “revolusi konstitusional” dengan memanfaatkan wewenang presidennya untuk mengganti pejabat-pejabat bermasalah, termasuk kepala kepolisian, jaksa agung, panglima TNI, hingga ketua Mahkamah Agung.
“Tapi sejarah kita ini sejarah negara kompromi. Jadi pasti ada pertimbangan politik dan subjektif,” akunya memahami realitas politik yang dihadapi Prabowo.
Taliwang mengapresiasi kebijakan baru soal devisa yang harus “nongkrong” dulu di Bank Indonesia selama setahun sebelum bisa digunakan.
“Itu sesuatu yang enggak pernah dilakukan rezim manapun, bahkan Pak Harto sekalipun.”
Kebijakan ini disebut berhasil menaikkan cadangan devisa Indonesia dari sekitar 120-130 miliar dollar menjadi 150 miliar dollar.
👇👇
Sumber: JakartaSatu
Artikel Terkait
Update Kasus Ijazah Jokowi: Gelar Perkara Segera Digelar, Satu Terlapor Belum Diperiksa
KPK Didorong Periksa Jokowi & Luhut di Kasus Whoosh, Begini Kata Pakar Hukum
Halim Kalla Belum Ditahan, Ini Kronologi Lengkap Kasus Korupsi PLTU Kalbar yang Rugikan Negara Rp 1,2 Triliun
Erwin Bantah OTT Kejari Bandung: Ini Faktanya