Konsekuensi lain yang harus dihadapi Andrew adalah perintah untuk meninggalkan Royal Lodge, rumah mewah berisi 30 kamar tidur yang selama ini ia tempati. Keluarga Giuffre menyambut langkah Raja sebagai kemenangan moral namun menegaskan bahwa pencabutan gelar belum cukup. "Dia harus menjawab di pengadilan, bukan hanya kehilangan gelarnya," tegas keluarga Giuffre.
Tekanan terhadap Andrew terus berlanjut dari anggota parlemen Inggris yang memintanya diperiksa terkait kesepakatan sewa murah dengan Crown Estate serta keterlibatannya dalam jaringan Epstein. Menteri Perdagangan Chris Bryant menegaskan, "Sekarang dia warga biasa. Jika diminta datang oleh Senat AS atau parlemen, ia harus patuh."
Pencabutan gelar seorang pangeran Inggris merupakan peristiwa sangat langka yang terakhir kali terjadi pada 1919. Kasus Andrew kini dianggap sebagai krisis terbesar dalam keluarga kerajaan Inggris sejak Raja Edward VIII turun takhta pada 1936.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Hadiri Gala Dinner KTT APEC 2025: Diplomasi Ekonomi Indonesia di Korea
Tingkat Kepuasan Macron Anjlok ke 11%, Rekor Terendah Sejarah Prancis
Torpedo Nuklir Poseidon Rusia: Daya Ledak 100 Megaton, Ancaman Nyata Bagi AS
Spanyol & Maroko Gagalkan Penyelundupan 20 Ton Hashish yang Disembunyikan dalam Truk Paprika