PARADAPOS.COM - Presiden Joko Widodo mewakili Indonesia dalam sebuah acara kenegaraan di Vatikan.
Alih-alih menunjukkan kehadiran yang diperhitungkan, Jokowi justru menjadi sorotan karena tampak diacuhkan oleh para pemimpin dunia yang hadir.
Dalam laporan yang dimuat Tempo, Jokowi terlihat berjalan seorang diri, clingak-clinguk di tengah keramaian tamu undangan lain yang sibuk saling berjabat tangan, bercakap-cakap, dan berinteraksi akrab.
Pemandangan itu mengundang perhatian luas, mengingat posisi Jokowi sebagai kepala negara dari negara berpenduduk keempat terbesar di dunia.
Ketidakmampuan Jokowi membaur di forum internasional tersebut memunculkan sejumlah analisis mengenai penyebab di balik sikap dingin yang ditunjukkan komunitas dunia terhadapnya.
👉 Video di Akhir Artikel
Beberapa faktor mencuat. Pertama, keterbatasan kemampuan bahasa Inggris Jokowi yang sudah lama menjadi sorotan.
Di berbagai forum internasional, Jokowi kerap menunjukkan ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif dalam bahasa pengantar dunia tersebut.
Minimnya keterampilan bahasa ini membuatnya kesulitan menjalin komunikasi informal, yang pada umumnya menjadi kunci dalam membangun jejaring diplomatik.
Kedua, lemahnya kemampuan diplomasi Jokowi turut disorot. Dalam berbagai pertemuan global sebelumnya, Jokowi dinilai lebih sering tampil pasif, tanpa menawarkan gagasan besar atau kontribusi signifikan terhadap isu-isu global.
Ketidakaktifan ini perlahan mendorong Indonesia ke posisi pinggiran dalam forum-forum internasional, meskipun secara geopolitik Indonesia memiliki potensi besar untuk berperan strategis.
Selain itu, faktor reputasi pribadi Jokowi di tingkat internasional tak bisa diabaikan.
Artikel Terkait
Trump vs Kanada: Iklan Reagan Picu Ketegangan Dagang AS-Kanada
Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan Menang Telak 97% di Pemilu 2025, Diwarnai Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
700 Tewas dalam Demo Pemilu Tanzania 2025: Kronologi dan Fakta Korban Jiwa
Momen Viral PM Jepang Sanae Takaichi Dekati Prabowo di KTT APEC 2025, Ini Isi Pidato Tolak Serakahnomics