Prabowo Siap Buka Hubungan Dengan Israel Asal Palestina Merdeka: Terobosan atau Judi Politik?

- Kamis, 29 Mei 2025 | 06:45 WIB
Prabowo Siap Buka Hubungan Dengan Israel Asal Palestina Merdeka: Terobosan atau Judi Politik?




PARADAPOS.COM - Direktur Eksekutif The Global Review, sekaligus pengamat geopolitik, Hendrajit, menilai pernyataan Presiden Indonesia Prabowo Subianto soal kesiapan membuka hubungan diplomatik dengan Israel merupakan langkah strategis yang sarat makna dan keberanian.


Dalam pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Prabowo menegaskan, Indonesia siap membuka hubungan dengan Israel asalkan Palestina menjadi negara merdeka berdasarkan skema solusi dua negara (two-state solution).


Menurut Hendrajit, pesan tersirat Prabowo setidaknya mencakup tiga lapisan penting. 


Pertama, Indonesia sejak era Sukarno tidak mengakui Israel karena negara itu lahir dari hasil konspirasi Barat, terutama Inggris dan Amerika Serikat, yang memaksakan pemisahan wilayah Palestina sejak 1948. 


Kedua, Indonesia secara konstitusional berpegang pada Pembukaan UUD 1945, yang mengamanatkan penghapusan penjajahan di muka bumi. 


Ketiga, sikap Indonesia selama ini bukan anti-Yahudi atau anti-Semit, melainkan anti-Zionisme, sebagai bentuk perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme di Timur Tengah.


“Saya melihat Prabowo menawarkan quid pro quo bukan hanya kepada Israel, tapi juga kepada AS dan Inggris yang sejak 1947 memanipulasi PBB membelah Palestina secara tidak adil,” ujar Hendrajit kepada wartawan, Kamis (29/5/2025)


Namun, Hendrajit mempertanyakan apakah solusi dua negara realistis jika dilihat dari perspektif politik Palestina saat ini. 


Menurutnya, tanpa mengungkit peristiwa genosida 1948 yang menjadi akar persoalan, sulit membayangkan kesepakatan adil dapat tercapai.


Meski demikian, Hendrajit mengakui manuver Prabowo bisa dilihat sebagai terobosan baru. 


Prabowo tampaknya siap menawarkan Indonesia sebagai pemrakarsa perundingan atau bahkan mediator, membuka peluang munculnya kesepakatan yang mengoreksi skema lama seperti Perjanjian Camp David I & II maupun Perjanjian Oslo yang selama ini dikendalikan Amerika Serikat.


“Prabowo cukup berani berjudi dengan maut. The Dead Gambler,” kata Hendrajit, mengutip catatan harian perdana menteri pertama RI, Sutan Sjahrir: “Hidup yang tidak berani dipertaruhkan, tak layak untuk dijalani”.


Hendrajit menilai dengan manuver ini, Prabowo seolah memosisikan Indonesia sebagai pusat solusi dunia, memainkan peran yang selama ini dihindari pemimpin Indonesia terdahulu. 


Akankah langkah ini memecah kebuntuan sejarah panjang konflik Israel-Palestina? Ataukah hanya menjadi idealisme yang tak realistis?


Kesiapan Indonesia Mengakui “Israel” sebagai Negara Didukung Politisi PKS


Kesiapan Indonesia mengakui “Israel” sebagai negara yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto didukung politisi PKS, Mardani Ali Sera.


“Kerangkanya Two State Solution. Pak Presiden @prabowo benar, merdeka Palestina dahulu,” cuitan Mardani, Rabu (28/5/2025).


“Fokus skrg segera merdekakan Palestina, segera gulirkan proses kemerdekaan Palestina. Bersama seluruh negara pendukung Kemerdekaan Palestina, Presiden Prabowo insyaallah dapat mengorkestrasi proses kemerdekaan Palestina tahun ini,” imbuhnya.


Sebelumnya, Prabowo menegaskan jika Palestina merdeka dan diakui oleh “Israel” sebagai negara yang merdeka dan berdaulat maka Indonesia pun akan mengakui “Israel” serta siap membuka hubungan diplomatik dengan “Israel”.


Sikap Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dan syarat untuk mengakui “Israel” itu merupakan bagian dari solusi dua negara (two state solution) yang didukung oleh Indonesia untuk menciptakan perdamaian antara Palestina dan “Israel”.


“Di berbagai tempat, di berbagai forum, saya sampaikan sikap Indonesia bahwa Indonesia memandang hanya penyelesaian two state solution, kemerdekaan bagi bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan mencapai perdamaian yang benar,” kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, dilansir Antara.


“Tetapi, di samping itu, saya tegaskan bahwa kita juga harus menjamin hak ‘Israel’ untuk berdiri sebagai negara berdaulat, dan negara yang harus juga diperhatikan dan dijamin keamanannya. Karena itu, Indonesia sudah menyampaikan begitu negara Palestina diakui oleh ‘Israel’, Indonesia siap untuk mengakui ‘Israe’ dan kita siap untuk membangun hubungan diplomatik dengan ‘Israel’,” sambung Presiden Prabowo.


👇👇



Prabowo Siap Akui Israel Jika Palestina Merdeka, MUI: Bukti Anti-penjajahan


Ketua Bidang Hubungan Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sudarnoto, menilai sikap Presiden Prabowo Subianto konsisten terhadap dukungan kemerdekaan Palestina, tercermin dari pernyataan terbaru saat bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron.


"Pernyataan Presiden Prabowo tentang kesediaan membuka hubungan diplomatik dengan Israel dengan syarat Palestina merdeka, itu bisa dimengerti. Pembukaan UUD memang mengisyaratkan kuat Indonesia anti-penjajahan (termasuk Israel yang nyata-nyata menjajah) dan membela negara mana pun termasuk Palestina yang terjajah," kata Sudarnoto dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).


Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini mengatakan bahwa jika Israel tidak lagi menjajah dan seluruh pasukannya mundur dari Gaza, serta tanah yang direbut paksa dikembalikan ke Palestina, maka Indonesia tak lagi punya alasan untuk membenci Israel.


"(Karena) tujuan akhir Indonesia membela Palestina adalah kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Palestina," kata dia.


Meski demikian, MUI memiliki catatan penting agar apa yang disampaikan Prabowo soal hubungan diplomatik dengan Israel diperhatikan.


MUI berharap agar Israel tidak lolos dari jerat hukum atas kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukan kepada bangsa Palestina.


"Dan menangkap paksa Netanyahu karena telah melakukan kejahatan yang sangat mengerikan sebagaimana yang telah diperintahkan ICC," ucapnya.


Sumber: JakartaSatu

Komentar