PARADAPOS.COM - Dunia tengah dihadapkan pada potensi konflik besar, bahkan bisa berpotensi Perang Dunia III ketika Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana mengemukakan bahwa pemicu Perang Dunia Ketiga masih bergantung pada respons Iran serta negara-negara lainnya.
"Ya ini bisa memicu perang dunia ketiga, tergantung bagaimana Iran akan bersikap, kemudian juga bagaimana negara-negara bersikap tentang apa yang dilakukan oleh Trump terhadap Iran,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Minggu 22 Juni 2025.
Bukan hanya Iran dan Amerika Serikat, konflik – konflik besar pun banyak terjadi di dunia, berikut adalah konflik paling besar dalam sejarah.
1. Genosida Israel pada Rakyat Palestina
Genosida Israel pada rakyat Palestina telah memicu kecaman keras dunia internasional.
Gerakan boikot terhadap produk – produk yang terafiliasi dengan Israel gencar dilakukan. Bahkan di kampus – kampus, protes terus berdatangan.
Kabar terbaru dari konflik ini gencatan senjata di Gaza, Palestina menjadi satu langkah maju kemenangan umat muslim dunia terhadap zionis.
Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar telah mengumumkan kesepakatan gencatan senjata selama enam minggu untuk menghentikan pertempuran.
Sebagai bagian dari perjanjian ini, Israel akan membebaskan tahanan Palestina sebagai timbal balik atas pembebasan sandera Israel oleh Hamas, serta menarik pasukan secara bertahap dari wilayah tersebut.
Dalam kesepakatan ini, Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel yang dibebaskan.
Selain itu, akan ada pembebasan 50 tahanan Palestina untuk setiap tentara perempuan Israel yang ditahan di Gaza.
2. Konflik Rusia – Ukraina
Sejarah konflik Ukraina Rusia memang telah berlangsung panjang. Konflik ini bahkan menarik dukungan negara-negara Barat seperti Prancis, Amerika Serikat, dan Turkiye yang membela Ukraina.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, konflik ini berakar dari perebutan semenanjung Crimea antara Ukraina dan Rusia.
Posisi Crimea yang sangat strategis membuat daerah ini menjadi wilayah konflik yang diperebutkan kedua negara.
3. Perang Suriah
Perang saudara di Suriah telah berlangsung selama puluhan tahun. Kabar terbaru pada akhir 2024 lalu, ketegangan mencuat dengan serangan kelompok pemberontak di Kota Aleppo.
Kekerasan ini memperburuk situasi di Timur Tengah karena konflik di Gaza belum juga selesai. Melansir Reuters, kelompok pemberontak telah berhasil merebut Aleppo.
Sementara itu, kelompok oposisi di bawah payung Hayat Tahrir al-Sham melancarkan serangan di wilayah – wilayah di sekitarnya.
4. Invasi Irak ke Kuwait
Invasi Irak terhadap Kuwait dimulai pada 2 Agustus 1990 dan berlangsung selama hampir tujuh bulan.
Saat itu Presiden Saddam Hussein menggunakan strategi bumi hangus dan meratakan infrastruktur kunci milik Kuwait, termasuk istana kerajaan.
Kedua negara bersekutu dalam perang melawan Iran pada 1980an. Kedekatan itu memudar seiring percekcokan seputar utang senilai USD 13 miliar yang dipinjam Irak dari Kuwait untuk membiayai perang.
Sebab itu resolusi DK PBB yang membebaskan Irak dari dosa masa lalu dianggap sebagai "pencapaian historis,” oleh Duta Besar Kuwait di Baghdad, Mansour al-Otaibi.
"Kami sangat sadar bahwa tujuan dana kompensasi ini bukan untuk menghukum si agresor, melainkan memastikan pertanggungjawaban, serta memulihkan kepercayaan individu atau lembaga negara yang menjadi korban,” kata dia.
5. Perang Saudara di Yaman
Yaman dilanda perang saudara sejak 2014 hingga kini. Muasalnya, kelompok Houthi yang memiliki hubungan erat dengan Iran mengambil alih ibu kota Sanaa.
Pendudukan ini memperburuk hubungan Houthi dengan pemerintah Yaman yang sah.
Sementara itu, Houthi di Yaman menyatakan siap menyerang kapal-kapal milik Amerika Serikat di Laut Merah jika Washington memulai aksi militer terhadap Iran.
Pernyataan ini disampaikan pada Sabtu, 21 Juni 2025, oleh juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, melalui stasiun televisi al-Masirah yang dikelola kelompok tersebut.
"Jika Amerika terlibat dalam agresi terhadap Iran, pasukan bersenjata kami akan menargetkan kapal dan kapal perang AS di Laut Merah," ujar Sarea dalam siaran resminya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Kuasai Tombol Kiamat, Ini 4 Modal Nekat Iran Berani Lawan Israel dan Amerika Serikat
Iran Gantung Mati 2 Orang Mata-Mata Israel, 3 Lainnya Ditangkap
8.000 Rumah di Israel Gelap Gulita, Rudal Iran Hantam Fasilitas Penting, Pasokan Listrik Terganggu
BREAKING NEWS: Israel Serang Fordow Iran, Universitas Shahid Beheshti, dan Gedung Bulan Sabit Merah