HARIAN MERAPI - Paguyuban Kate Jogja Mataram (PKJM) berdiri sejak 2016 silam. Paguyuban ini dikenal sebagai salah satu organisasi paling awal dan menjadi barometer perkatean di Indonesia.
Menurut Ketua PKJM, Agung Wahyu Prabowo, anggota PKJM datang dari berbagai kalangan, yakni berasal dari di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya seperti Magelang, Muntilan, Kebumen, Klaten dan Solo.
“Bisa dibilang PKJM sebagai salah satu wadah atau tempat berkumpulnya pengobi ayam kate. Jumlah ayam kate yang dipelihara atau dibudidayakan di tempat tinggal masing-masing tak harus dalam jumlah banyak,” ungkapnya, baru-baru ini.
PKJM sendiri, lanjut Agung, secara berkala biasa melaksanakan kegiatan kontes maupun latihan bersama (latber) ayam kate. Kegiatan tersebut sempat off ketika ada pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
Baca Juga: DIY diprakirakan alami hujan badai hari ini, BMKG : Monsun Asia Musim Dingin picu cuaca ekstrem
Ketika pandemi sudah mereda, agenda latber dan kontes kembali dilaksanakan, namun dengan menerapkan protokol kesehatan. Setelah bebas dari pandemi Covid-19, tak harus menerapkan protokol kesehatan.
Adapun agenda latber internal yang belum lama ini dilaksanakan yaitu bertajuk "Fenomena Ayam Kate" digeber di komplek Sleman City Hall (SCH). Sebagai Ketua Panitianya, yakni Dwi Bagas Prasetyo.
Menurut Bagas, latber tersebut bertujuan sebagai persiapan para penghobi ayam kate menuju kontes nasional yang akan diselenggarakan setelah rangkaian latber.
Artikel Terkait
Siswi Cantik Mirip Adeline Margaret Viral di TikTok Masak Mi Pakai Tumbler di Kelas
Sean Gelael Resmi Lamar Hana Malasan di Pantai Sumba, Cincinnya Disembunyikan di Batok Kelapa
KIKO Season Terbaru Tayang di RCTI: Sinopsis, Jadwal, dan Cara Nonton
Safeea Ahmad Nangis Dengar Kabar Lamaran El Rumi ke Syifa Hadju, Ini Kata Sang Kakak