paradapos.com – WHO menyerukan agar seluruh negara melarang penggunaan vape atau rokok elektrik beraroma serta berperisa pada Desember 2023.
Menurut WHO, ada sebanyak 34 negara yang melarang penjualan rokok elektrik.
88 negara di antaranya tidak memiliki usia minimum untuk membeli rokok elektrik, dan 74 negara lainnya tidak memiliki regulasi untuk produk ini.
Baca Juga: Jelang Uji Coba Lawan Libya, Berikut Persiapan Para Punggawa Timnas Indonesia Menuju Piala Asia 2023
Pihak WHO, menekankan perlunya tindakan cepat dalam mengontrol penggunaan rokok elektrik atau vape.
Adanya informasi terkait pelarangan rokok elektrik ini, karena meningkatnya penggunaan vape, khususnya di kalangan generasi muda.
Meskipun beberapa pihak melihat rokok elektrik sebagai alat yang dapat membantu mengurangi risiko kematian dan penyakit yang disebabkan rokok tradisional, namun WHO memiliki pandangan lain.
Baca Juga: Puluhan Jenazah Warga Palestina Rusak Usai Ditahan Zionis, Kantor Berita Gaza Tuding Pencurian Organ
WHO menyatakan ada bukti yang mendukung klaim bahwa vaping membantu perokok berhenti sangatlah terbatas.
Sementara risiko kecanduan nikotin pada non-perokok, terutama anak-anak dan remaja, tetap menjadi perhatian utama.
"Anak-anak direkrut dan terjebak pada usia dini untuk menggunakan rokok elektrik dan mungkin akan kecanduan nikotin," ucap Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, dilansir dari website resmi WHO, Kamis, 28 Desember 2023.
Baca Juga: Indra Charismiadji Diciduk Kejaksaan Karena Kasus Pajak, Kuasa Hukum: Kenapa Baru Sekarang?
"Saya mendesak negara-negara untuk menerapkan langkah-langkah ketat untuk mencegah penggunaan, untuk melindungi warganya, terutama anak-anak dan remaja." tambahnya.
Rokok elektrik dapat menghasilkan zat beracun, seperti menyebabkan kanker dan beberapa di antaranya meningkatkan risiko gangguan jantung dan paru-paru.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Jadi tukang petik buah anggur dibayar per Box, kerja di Australia bisa raup Rp4 Juta sehari
Kerja di Jerman tanpa ijazah, peluang petik buah untuk WNI gaji sampai Rp35 juta per bulan
Yang Lain Cari Kerja, Saya Cari Rumput, Sekarang Punya Aset Rp 80 Miliar
Awalnya senang, orang Jepang satu ini jadi tak suka Indonesia karena satu hal ini