KSAD Maruli Simanjuntak Tegur Mayjen Adipati Soal Sengketa Tanah JK, Ini Kata Lengkapnya

Sebelumnya, PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) Tbk mengklaim telah melakukan eksekusi pengosongan dan penyerahan lahan sengketa seluas 16,4 hektare yang bersengketa dengan PT Hadji Kalla (perusahaan milik keluarga Kalla) pada 3 November. Eksekusi ini diklaim berdasarkan Berita Acara Pelaksanaan Eksekusi Nomor 21 EKS/2012/PN.Mks. jo No.228/Pdt.G/2000/PN.Mks.

Menanggapi sorotan, Mayjen Adipati memberikan penjelasan. Ia membantah kehadirannya terkait dengan sengketa tanah. Adipati menyatakan bahwa kedatangannya ke Makassar adalah untuk menghadiri acara reuni mantan anggota Danintel Makassar dan lepas sambut Kapolda Sulsel. "Saya datang untuk reuni mantan anggota Danintel Makassar. Baju yang saya gunakan sama kan karena memang hari yang sama dan tempatnya berdekatan," kata Adipati dalam keterangannya, Rabu (12/11).

Ia menegaskan posisinya berada di luar TKP, tepatnya di kompleks Perumahan Waterfront, dan kehadirannya di Makassar diketahui oleh atasan langsungnya. "Kehadiran saya di Makassar juga diketahui Pangdam dan Kasdam. Jadi enggak ada sangkut pautnya dengan sengketa tersebut," jelasnya.

Keterlibatan Lippo Group Dibantah

Pihak kuasa hukum PT Hadji Kalla, Hasman Usman, sebelumnya menyoroti kehadiran perwira tinggi TNI tersebut di lokasi. Sementara itu, CEO Lippo Group James Riady membantah keterlibatan grupnya dalam sengketa tanah ini.

"Tanah itu bukan punya Lippo. Jadi enggak ada kaitannya dengan Lippo," kata James Riady. Ia menjelaskan bahwa Lippo Group hanyalah salah satu pemegang saham dari PT GMTD, yang merupakan perusahaan terbuka. Sengketa tanah di Makassar ini terus menjadi perhatian publik, terutama setelah adanya keterlibatan nama-nama besar seperti keluarga Jusuf Kalla dan Lippo Group.