Struktur kepemilikan TPL terus berubah. Pinnacle Company Pte. Ltd. pernah menjadi pemegang saham mayoritas hingga 2021.
Laporan terakhir menunjukkan bahwa 92,54% saham TPL kini dikuasai oleh Allied Hill Limited, sebuah entitas berbasis di Hong Kong, dengan Joseph Oetomo sebagai ultimate beneficial owner.
Di sisi lain, TPL secara berulang membantah tudingan keterkaitannya dengan kelompok bisnis Royal Golden Eagle (RGE Group) maupun dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Perusahaan menegaskan telah berjalan secara independen tanpa hubungan struktural atau finansial dengan pihak-pihak tersebut.
Tuntutan Publik dan Masa Depan Pengelolaan Hutan
Viralnya unggahan dari keluarga pejabat negara ini kembali menyoroti dampak industri pulp terhadap degradasi hutan.
Dugaan bahwa deforestasi memperparah bencana banjir di Sumatera Utara dan Aceh semakin menguatkan tuntutan masyarakat agar pemerintah:
- Memperketat pengawasan terhadap perusahaan kehutanan.
- Menegakkan regulasi lingkungan secara konsisten.
- Memastikan prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan hutan, khususnya di kawasan sensitif seperti ekosistem Danau Toba.
Diskusi tentang peran dan akuntabilitas perusahaan seperti TPL semakin relevan di tengah krisis iklim global dan komitmen konservasi nasional.
Viralnya satu unggahan di media sosial kembali membuka kotak Pandora sejarah panjang sebuah perusahaan, menuntut transparansi dan kelestarian yang lebih baik untuk masa depan.
Artikel Terkait
Bupati Aceh Utara Menangis: Banjir Kritis, Korban Jiwa Belum Terevakuasi - Update 2025
Gus Ulil PBNU Tolak Zero Mining: Pandangan Tidak Tepat, Ini Solusinya
Video Viral 19 Menit: Fakta Klarifikasi Sweet Zannat & Bukti Rekayasa AI
UGM Klarifikasi AI LISA Sebut Jokowi Bukan Alumni: Penyebab dan Faktanya