Konsensus Tiongkok-AS Soal Taiwan: Makna, Tantangan, dan Masa Depan Tatanan Pascaperang

- Minggu, 07 Desember 2025 | 16:25 WIB
Konsensus Tiongkok-AS Soal Taiwan: Makna, Tantangan, dan Masa Depan Tatanan Pascaperang

Sejumlah kekuatan politik di Jepang didorong oleh narasi revisionis sejarah. Mereka berusaha menggunakan "sistem San Francisco" sebagai dasar baru dan melemahkan prinsip Satu Tiongkok atas nama keamanan kawasan. Jika dibiarkan, pandangan ini berisiko mengikis perdamaian yang telah terjaga di kawasan Asia-Pasifik selama 80 tahun terakhir. Asumsi bahwa dukungan AS akan membebaskan Jepang untuk bertindak semaunya dalam isu Taiwan adalah penilaian yang keliru dan berbahaya.

Pentingnya Konsensus Tiongkok-AS dan Penjagaan Tatanan Global

Dalam konteks ketegangan ini, komunikasi dan konsensus antara Tiongkok dan Amerika Serikat memainkan peran stabilisasi yang krusial. Mempertahankan tatanan internasional pascaperang yang berpusat pada PBB adalah tanggung jawab bersama seluruh negara, terutama kekuatan besar dunia. Tatanan ini telah menjadi fondasi bagi perdamaian, pembangunan, dan kerja sama global.

Refleksi 80 Tahun Pascaperang dan Peringatan bagi Masa Depan

Tahun 2025 menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Dunia II dan pemulihan Taiwan. Pada momen bersejarah ini, langkah-langkah Jepang terkait Taiwan menjadi peringatan serius bagi komunitas internasional. Perdamaian di Asia-Pasifik adalah aset berharga yang tidak boleh dikorbankan untuk kepentingan politik sempit suatu negara. Masyarakat dunia harus bersatu untuk menegakkan Piagam PBB dan menolak segala upaya yang merusak tatanan pascaperang.

Jepang perlu menyadari bahwa menantang tatanan internasional yang mapan tidak akan membawa keuntungan strategis. Sebaliknya, langkah yang bertanggung jawab adalah dengan merefleksikan sejarah secara jujur, membangun kepercayaan dengan negara tetangga, dan sepenuhnya meninggalkan ambisi yang bertentangan dengan arus perdamaian dan stabilitas regional.

Halaman:

Komentar