Bukti Tak Terbantahkan Dibongkar Kapolda Sumbar Irjen Suharyono, Afif Maulana Pamerkan Pedang Panjang Sebelum Tewas di Padang

- Kamis, 04 Juli 2024 | 02:45 WIB
Bukti Tak Terbantahkan Dibongkar Kapolda Sumbar Irjen Suharyono, Afif Maulana Pamerkan Pedang Panjang Sebelum Tewas di Padang



PARADAPOS.COM  - Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono membongkar bukti tak terbantahkan aksi tawuran yang dilakukan Afif Maulana untuk tawuran, seusai ditemukan tewas di sungai Jembatan Kuranji, Padang. 


Kapolda Sumbar merinci sejumlah bukti yang didapatkan pihaknya dari handphone atau ponsel milik Afif Maulana. 


Dia menjelaskan Afif Maulana sempat menunjukkan foto dirinya membawa pedang panjang kepada temannya, Aditya. "Ini adalah video tanggal 8 Juni 2024 hari Sabtu. 


Kami enggak usah menayangkan videonya Kami jelaskan saja ini adalah beberapa gambar yang kami ambil ini bahwa Afif Maulana dengan membawa pedang yang panjang ini dia sudah persiapan untuk berangkat ke rumahnya Aditya," kata Kapolda Sumbar Irjen Suharyono kepada tvOne dilansir Kamis (4/7/2024). 


Suharyono meyakini bahwa hal tersebut ialah bukti yang tak terbantahkan, lantaran menunjukkan Afif Maulana dan percakapan WhatsApp dengan Aditya. 


"Ini asli dari handphone-nya Afif Maulana yang bisa kami buka hari ini. Ini adalah video tanggal 8 Juni 2024 hari Sabtu," tegasnya. Irjen Suharyono mengatakan Afif Maulana menanyakan waktu penyerangan atau tawuran kepada temannya Aditya. 


Sementara itu, dia menyebutkan Aditya meminta Afif Maulana agar datang ke rumahnya. "Kemudian dijawablah oleh Aditya silakan datang ke rumah karena saya belum tahu jadwalnya.


 Karena ini ada Geng, empat geng yang terlibat di rencana pertempuran mereka Geng Cengkeh Raya, Geng Gaung Allstar, Geng Bandar Buat Misteri," paparnya.


 Suharyono mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi nama-nama yang ada dalam geng tersebut. Dia menyebutkan kelompok Afif Maulana berkumpul di rumah Aditya sekira hingga pukul 01.30 WIB.


 "Mereka berangkat menuju titik pertama yaitu ke Geng Cengkeh Raya, mereka berkumpul 15 sepeda motor di sana. Kemudian bergeser untuk menuju geng kelompok berikutnya yaitu 10 motor akhirnya 25 motor berkumpul yang isinya kurang lebih pesertanya ada 50 orang itu bergerak menuju kelompok yang akan diserang itu terjadi pada Minggu dini di atas jembatan Kuranji," urainya. 


Suharyono mengatakan di jembatan tersebut terdapat 37 anggota polisi yang ditugaskan untuk mengamankan aksi tawuran tersebut.


 "Mengapa di situ berkumpul 37 polisi karena polisi yang dari Polresta itu kekurangan kekuatan, sehingga meminta bantuan ke Polda sejumlah 30 orang sehingga menjadi 37 orang untuk mengejar pelaku-pelaku calon tawuran ini yang jumlahnya kurang lebih 50 orang dengan menggunakan senjata tajam," kata dia. 


Sementara itu, dia membenarkan adanya kejadian polisi mengejar kelompok tawuran tersebut hingga Jembatan Kuranji. "Akhirnya ada dua anggota kami yang menendang sepeda motor yang ditumpangi Aditya, yang kemudian di yang memboncengkan Afif Maulana. 


Halaman:

Komentar