Mimpi Anak Bangsa Dikhianati: Sukiyat vs Raksasa Astra, Siapa Yang Membunuh ESEMKA?
Bayangkan seorang pria difabel, berjuang dari nol di Klaten, Jawa Tengah, dengan mimpi besar: mobil nasional untuk rakyat Indonesia.
H. Sukiyat, penggagas Esemka dan Alat Mekanis Multiguna Perdesaan (AMMDes), adalah simbol keberanian anak bangsa.
Ia tak punya kaki sempurna, tapi visinya menjulang tinggi—memberi petani alat untuk bangkit, menjadikan Indonesia tuan di industri otomotif sendiri.
Tapi mimpi itu kini remuk. Di tangan siapa? PT Astra Otoparts, raksasa korporasi yang menguasai pasar otomotif Indonesia.
Ini bukan sekadar gugatan di pengadilan. Ini adalah pertarungan Daud melawan Goliat.
H Sukiyat menyeret Astra ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara, menuntut Rp100 miliar atas pengkhianatan yang terstruktur.
Apa yang terjadi? Astra, dengan janji manis, menggandeng H Sukiyat untuk mengembangkan AMMDes pada 2018.
Investasi Rp300 miliar mengalir, Presiden Joko Widodo merestui, Menteri Airlangga Hartarto menyaksikan.
Dunia melihat Indonesia siap melahirkan kebanggaan baru. Tapi apa kenyataannya? Proyek itu dimatikan pelan-pelan.
H Sukiyat, sang inisiator, “dikebiri” haknya melalui dokumen curang dan negosiasi yang menjebak.
Bahwa Astra menjanjikan Rp100 miliar untuk hak H Sukiyat sebagai penggagas.
Tapi yang dibayar cuma Rp33 miliar, diserahkan di bandara seperti transaksi gelap.
Sisanya? Nol. Nol rupiah, nol penjelasan, nol itikad baik. Dokumen tanpa tanggal, pertemuan yang berpindah-pindah, dan tiba-tiba komunikasi diputus.
Astra, dengan tim hukum elite dan laba triliunan, berpaling seolah H Sukiyat tak pernah ada.
Sidang perdana pada 10 Maret 2025? Astra bahkan tak muncul, seolah hukum adalah permainan yang bisa mereka beli.
Tapi ini lebih dari soal uang. Ini tentang pengkhianatan terhadap mimpi nasional.
Esemka, yang dulu digaungkan sebagai simbol kemandirian, kini jadi puing.
Artikel Terkait
Buruh di Lubuk Linggau Jual Motor Curian lewat Facebook, Ternyata Ini Modus dan Akibatnya
Jokowi Absen di Kongres Projo 2025, Dokter Anjurkan Ini
Gempa Magnitudo 4.3 Guncang Kabupaten Jayapura, BMKG Imbau Waspada Gempa Susulan
Tawuran di Sawangan Depok 2025: Kronologi, Korban, dan Pengejaran Pelaku