Danone Aqua Gandeng Ulama Demi Hindari Boikot, Tuai Kritik Pedas: Tak Etis & Sarat Kepentingan!

- Senin, 12 Mei 2025 | 07:00 WIB
Danone Aqua Gandeng Ulama Demi Hindari Boikot, Tuai Kritik Pedas: Tak Etis & Sarat Kepentingan!




PARADAPOS.COM - Upaya Danone Aqua menggandeng ulama dari Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta untuk menangkal isu boikot produk yang diduga terafiliasi dengan Israel menuai kontroversi.


Alih-alih meredakan polemik, langkah ini justru dinilai sebagai tindakan tidak etis yang mencampuradukkan kepentingan bisnis dan agama.


Dalam forum Bahtsul Masail NU Jakarta yang digelar pada 30 April 2025, para ulama merumuskan bahwa Danone Indonesia tidak memiliki hubungan langsung atau tidak langsung dengan Israel.


Mereka menyatakan bahwa tidak ada aktivitas ekspor-impor antara Danone Indonesia dengan Israel, produk Aqua dibuat oleh lebih dari 11.000 pekerja lokal, dan Danone aktif menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Palestina.


Namun, langkah ini tetap memunculkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan motif di balik pendekatan keagamaan untuk urusan bisnis.


Aktivis boikot produk pro-Israel, Aresdi Mahdi alias Habib Ama, mengkritik pendekatan ini melalui media sosial. 


Ia menyindir, "Rugi amat kalau gak minum Aqua sampai harus dibela dengan cara-cara lucu begini. 


Kenapa gak kalian promosikan air mineral @santrisegar yang jelas punya keluarga besar NU."


Sementara itu, Sukron Jamal, kader muda NU dari Jaringan Muslim Madani, mengecam forum Bahtsul Masail karena dianggap menyimpang dari tujuannya.


"Seharusnya Bahtsul Masail menjadi forum NU untuk memecahkan masalah yang belum pernah dibahas sebelumnya dan objek dasar kajiannya semestinya adalah persoalan keumatan dan bukan mengakomodasi kepentingan segelintir orang atau kelompok," tegasnya di Depok, Jawa Barat, pada Rabu (7/5/2025).


Sukron juga menyoroti bahwa perwakilan Danone Indonesia tidak memberi informasi yang lengkap kepada forum ulama.


Ia mempertanyakan tidak dijelaskannya investasi Danone Ventures ke perusahaan susu sintetis asal Israel, WILK, pada tahun 2023, serta hubungan bisnis Danone S.A., induk perusahaan asal Prancis, dengan Strauss Group, salah satu produsen makanan terbesar di Israel.


"Faktanya, Danone sebagai perusahaan global memang memiliki hubungan dengan Israel dalam aktivitas ekonomi dan bisnisnya, dan itu sulit dibantah," ujar Sukron.


"Maka cukup beralasan kita melakukan boikot terhadap produk-produknya yang dipasarkan di negara kita sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan menentang penjajahan Israel," imbuhnya.


Organisasi seperti BDS Indonesia juga menegaskan bahwa Danone masih jelas berinvestasi di Israel dan mendukung perekonomian negara tersebut.


Di aplikasi No Thanks, Aqua tercatat sebagai produk yang masuk dalam kategori boikot.


Di Indonesia, dua lembaga nasional yakni Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) dan PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga mencantumkan Danone dan Aqua dalam daftar produk terafiliasi Israel yang layak diboikot oleh konsumen muslim.


Langkah Danone Aqua menggandeng ulama untuk membantah keterkaitan dengan Israel justru menjadi bumerang.


Ketidaktransparanan informasi dan penggunaan otoritas agama untuk kepentingan korporasi memicu gelombang kritik dari berbagai kalangan. 


Isu ini menjadi pengingat bahwa konsumen kini semakin kritis terhadap integritas perusahaan dalam isu sosial dan kemanusiaan.


Sumber: HarianHaluan

Komentar