12 Motor Balapan Sesaat setelah Pemusnahan Amunisi Tak Layak di Garut, Asap Ledakan Belum Hilang

- Senin, 12 Mei 2025 | 14:20 WIB
12 Motor Balapan Sesaat setelah Pemusnahan Amunisi Tak Layak di Garut, Asap Ledakan Belum Hilang


Video yang memperlihatkan suasana setelah ledakan pemusnahan amunisi tak layak di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, viral di media sosial.

Akun yang turut mengunggah momen tersebut adalah akun X @MurtadhaOne1.

Dalam video itu, terdengar suara dari walky talkie memberikan aba-aba menjelang ledakan.

"Tiga, dua, satu," kata si pemberi aba-aba yang kemudian disusul ledakan dari kejauhan.

Tak lama setelah ledakan, setidaknya 12 motor balapan untuk mendekat ke arah ledakan, bahkan saat asap hitam belum hilang.

Diketahui, pemusnahan amunisi tak layak di Garut menewaskan 13 orang, Senin (12/5/2025).

Banyaknya korban meninggal sebab amunisi yang sudah dimusnahkan diduga ada beberapa yang masih aktif.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, membenarkan memang ada warga yang mendekat sesaat setelah pemusnahan amunisi tak layak.

Mereka menghampiri lokasi pemusnahan untuk mengumpulkan sisa-sisa material amunisi.

"Tembaga atau besi bekas dari granat atau mortir, itu yang biasanya masyarakat ambil," ungkap Sianturi, Senin.

Terkait lokasi pemusnahan, Sianturi mengaku memang sudah menjadi langganan TNI.

"Lahannya sudah rutin digunakan untuk pemusnahan amunisi expired," pungkas dia.

DPR Desak Investigasi Mendalam

Tewasnya 13 orang saat pemusnahan amunisi tak layak di Garut, menuai komentar banyak pihak.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, mendesak TNI agar melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab ledakan amunisi tak layak.

"Saya meminta TNI untuk melakukan investigasi yang mendalam guna memastikan, apakah standar operasional telah dijalankan dengan benar, dan mendorong revisi kebijakan pemusnahan amunisi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," urai Dave, Senin.

Ia juga memberikan sejumlah rekomendasi yang diharapkan bakal dilakukan TNI.

Satu di antaranya adalah melakukan peningkatan pengawasan terhadap kegiatan yang sekiranya membahayakan warga sipil.

Ia juga meminta TNI untuk memberikan santunan bagi keluarga korban tewas akibat ledakan.

"Rekomendasi kepada pemerintah dan TNI yang diberikan mencakup peningkatan pengawasan, audit prosedur keamanan, sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi pemusnahan, serta pemberian santunan bagi keluarga korban," jelas Dave.

TNI Dianggap Lalai

Sementara itu, Pengamat Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai TNI telah lalai dalam menjalankan prosedur pemusnahan amunisi tak layak.

Hal ini disampaikan Fahmi setelah melihat video amatir yang beredar sesaat setelah ledakan pemusnahan amunisi terjadi.

Ia menyebut prosedur pemusnahan amunisi tak layak, kurang tepat.

Sebab, pada umumnya, aturan pemusnahan amunisi tak layak sudah diatur secara ketat, termasuk pemilihan lokasi yang jauh dari pemukiman dan pengendalian penuh zona steril.

"Ini tentu menimbulkan pertanyaan serius terkait kepatuhan terhadap prosedur pengamanan. Jadi, potensi adanya unsur kelalaian dalam pelaksanaan teknis di lapangan memang terlihat," kata Fahmi, Senin, dilansir Kompas.com.

"Evaluasi menyeluruh sangat diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," lanjutnya.

Berikut ini daftar 13 orang tewas yang terdiri dari anggota TNI dan warga sipil:

Anggota TNI
  1. Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Kolonel Cpl. Antonius Hermawan;
  2. Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Mayor Cpl. Anda Rohanda;
  3. Anggota Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Kopda Eri Triambodo;
  4. Anggota Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Pratu Aprio Seriawan.
Warga sipil
  1. Agus bin Kasmin;
  2. Ipan bin Obur;
  3. Anwar;
  4. Iyus bin Inon;
  5. Iyus Rizal bin Saepuloh;
  6. Totok;
  7. Dadang;
  8. Rustiawan;
  9. Endang.
Sumber: tribunnews
Foto: PEMUSNAHAN AMUNISI KEDALUWARSA - Dalam tangkap layar yang diambil dari akun X @MurtadhaOne1, memperlihatkan 12 motor balapan mendekat ke arah lokasi pemusnahan amunisi tak layak di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025), sesaat setelah ledakan terjadi. Insiden ledakan pemusnahan amunisi tak layak telah menewaskan 13 orang yang terdiri dari empat anggota TNI dan sembilan warga sipilTangkap layar akun X @MurtadhaOne1

Komentar