Konon Tak Kasat Mata, Ijazah Jokowi Hanya Bisa Dilihat Oleh Orang Yang Berjodoh?

- Rabu, 14 Mei 2025 | 05:35 WIB
Konon Tak Kasat Mata, Ijazah Jokowi Hanya Bisa Dilihat Oleh Orang Yang Berjodoh?


Di sisi lain, aparatur negara—yang seharusnya netral—terlihat begitu cekatan menutupi dan membungkus perkara ini dengan kabut perlindungan. 


Pihak universitas yang diduga menerbitkan ijazah itu tampak gagap, sering memberikan pernyataan yang bertolak belakang, dan bahkan menghindar dari wawancara terbuka.


Sementara hakim dan jaksa dalam persidangan lebih mirip pelindung terdakwa ketimbang pencari kebenaran. Polisi? 


Jangan ditanya. Kasus laporan terhadap dugaan pemalsuan ijazah ini nyaris tak bergerak.


Maka pertanyaannya sederhana: Apa yang sedang diajarkan Jokowi kepada anak bangsa?


Bahwa integritas bisa dikompromikan? Bahwa lebih penting membangun jalan tol daripada membangun karakter? 


Bahwa seorang presiden tak perlu memberi contoh kejujuran paling sederhana, seperti memperlihatkan ijazahnya sendiri?


Jika seorang kepala negara menghindari pertanggungjawaban akademik, maka tak ada harapan yang bisa dititipkan pada generasi penerus. 


Kita tak sedang bicara soal gelar, tapi tentang kejujuran!


Dan bangsa yang kehilangan kejujuran akan tumbuh menjadi negeri penuh kepalsuan—ijazah palsu, gelar palsu, janji palsu.


Di sinilah titik nadir pendidikan kita: saat pemimpin tertinggi bangsa tidak mendidik rakyatnya dalam seluruh aspek kehidupan. 


Tidak dalam hal berpikir jernih, tidak dalam bersikap jujur, tidak dalam memperlakukan hukum secara adil, bahkan tidak dalam menunjukkan bahwa ijazah adalah hasil jerih payah, bukan produk sablon jalanan.


Maka, tak salah jika kita menyimpulkan: Jokowi mungkin pernah kuliah. Tapi ia tak pernah mendidik. ***


Sumber: FusilatNews

Halaman:

Komentar