PARADAPOS.COM - Peristiwa tragis menimpa seorang bocah kelas IV SD di Situbondo, Jawa Timur.
Bocah berinisial AQ (10), warga Kecamatan Situbondo Kota, harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Abdoer Rahem Situbondo setelah mengalami luka bakar serius akibat dibakar oleh teman-temannya sendiri menggunakan cairan spiritus.
Insiden mengejutkan ini terjadi pada awal pekan, saat AQ pamit kepada orangtuanya untuk membeli makanan.
Namun di tengah perjalanan, ia justru dipanggil oleh empat orang teman sebayanya yang kemudian melemparkan botol berisi spiritus ke arahnya dan membakarnya.
Kapolres Situbondo melalui Kasat Reskrim AKP Agung Hartawan membenarkan bahwa pihaknya saat ini tengah menangani kasus tersebut.
"Korban saat itu sedang bermain, lalu disiram spiritus ke badannya oleh empat temannya, kemudian dibakar. Akibatnya korban mengalami luka bakar serius dan harus dirawat secara intensif," terang AKP Agung, Selasa (13/5/2025).
Pihak kepolisian telah memanggil keempat anak terduga pelaku beserta orang tua mereka untuk dimintai keterangan.
Saat ini, proses penyelidikan terus berjalan termasuk dengan agenda rekonstruksi untuk menggali motif dan kronologi lebih jelas.
Menanggapi kejadian ini, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo turut memberikan perhatian. Ia secara langsung menjenguk korban di ICU RSUD Abdoer Rahem pada Senin (12/5/2025).
"Anaknya masih di ICU, belum bisa dijenguk langsung. Nanti kalau sudah memungkinkan, saya akan datang lagi. Saya ingin tahu apakah kejadian ini berawal dari candaan atau memang ada niat lain," ujar Bupati Yusuf Rio.
Tanggung Jawab dan Refleksi Bersama
Kejadian ini memicu keprihatinan banyak pihak, termasuk pemerhati anak dan masyarakat luas.
Tak sedikit yang menyoroti pentingnya pengawasan orang tua, peran sekolah, serta edukasi tentang bahaya bahan mudah terbakar seperti spiritus di kalangan anak-anak.
Meski pelaku masih tergolong di bawah umur, polisi tetap melibatkan prosedur perlindungan anak dalam penanganan kasus.
Langkah-langkah hukum akan ditempuh dengan pendekatan yang mempertimbangkan aspek edukatif, rehabilitatif, serta keadilan bagi korban.
"Kami tetap memperhatikan aspek hukum dan psikologis karena pelaku dan korban masih di bawah umur. Namun kasus ini tidak bisa dianggap main-main," tegas AKP Agung.
Hingga kini, AQ masih berada dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif. Keluarga dan pihak rumah sakit terus berharap adanya perkembangan positif dari kondisi korban.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
BPOM Ungkap Penyebab Keracunan MBG: Bahan Mentah hingga Proses Pengolahan
Drone Milik TNI Berhasil Temukan Lokasi Pemberontak, 18 Anggota OPM Tewas dalam Baku Tembak
Geger! Maling Telanjang Bulat Terekam CCTV Satroni Rumah Warga dengan Santuy, Punya Ilmu Hitam?
Dicap Pengangguran, Anies Kini Bangun Jembatan Lewat Aksi Bersama