Bareskrim Polri menunjukkan sejumlah bukti pendukung terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Jokowi di UGM. Salah satunya terkait praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN),
"Kemudian adanya dokumen uraian ujian dan praktik tingkat sarjana atas nama Joko Widodo nomor mahasiswa 1681/KT," kata Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, dikutip Sabtu (24/5).
Untuk KKN dilakukan di Boyolali pada tahun 1983. Selain itu ada sejumlah dokumen foto ketika Jokowi kuliah lapangan di sejumlah daerah.
Berikut yang diungkap Bareskrim:
1. Kuliah lapangan 1 lama 1 hari di Banjarrejo-Ngawi pada tahun 1980.
2. Kuliah lapangan lama 3 hari di Baturaden dan Cilacap pada tahun 1982.
3. Inventarisasi hutan lama 6 hari di Banjarrejo tahun 1982.
4. Praktek umum lama 2 bulan di Madiun, Cepu, dan Rembang pada tahun 1983.
5. KKN lama 3 bulan di Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali pada tahun 1983.
Untuk bukti langsung terkait ijazah Jokowi yang asli, Bareskrim juga membeberkan sejumlah bukti.
Berikut selengkapnya:
- 1 fotokopi bundel arsip atas nama Joko Widodo terdiri dari 34 lembar dokumen
- 5 bundel dokumen pembanding dari eks mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM
- 17 soft file scan skripsi tahun 1990 sampai 1995
- 22 foto lembar pengesahan skripsi tahun 1979 sampai 1988
- Satu buah fotokopi buku panduan akhir program sarjana Fakultas Kehutanan UGM tahun 1990
- Satu buah fotokopi buku daftar alumni
- 3 buah buku panduan akademik program sarjana dan diploma 2007
Sumber: kumparan
Foto: Layar menampilkan arsip foto Presiden ke-7 RI Joko Widodo saat kuliah dalam konferensi pers tentang hasil penyelidikan pengaduan masyarakat tentang dugaan tindak pidana terkait ijazah Joko Widodo di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/5/2025). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Artikel Terkait
Presiden Iran: Israel Akan Serang Negara Muslim Satu per Satu
Penampakan Wajah Jokowi Sekarang Beraura Gelap, Netizen Malah Sebut Kualat
Waduh! Wakil Ketua DPR RI Geram dan Walk Out dari Acara Pelantikan Rektor UPI, Ada Penghinaan Bahasa?
Utang Luar Negeri Naik 8,2 Persen, Tembus Rp7.040 Triliun pada April 2025