PARADAPOS.COM - Presiden RI Prabowo Subianto melontarkan kritik keras terhadap situasi paradoksal yang terjadi di Indonesia Sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, namun rakyatnya justru mengalami kelangkaan minyak goreng.
Ia menyebut fenomena ini sebagai bentuk ketamakan akut yang memalukan.
"Ini menurut saya kurang ajar. Bagaimana mungkin negara penghasil sawit terbesar di dunia justru kehilangan minyak goreng di pasaran? Ini bukan neolib, bukan kapitalis, ini serakahnomics," tegas Prabowo dalam pidatonya pada peringatan Hari Lahir ke-27 PKB di Jakarta, Rabu 23 Juli 2025 malam.
Prabowo bahkan memperkenalkan istilah baru, serakahnomics, untuk menggambarkan sistem ekonomi yang hanya mementingkan keuntungan segelintir pihak sambil mengabaikan kepentingan rakyat.
Ia mengusulkan agar perguruan tinggi di Indonesia membuka program studi khusus untuk meneliti praktik-praktik semacam ini.
“Tolong teman-teman di universitas, yang pintar-pintar itu, mulai pikirkan bikin bidang studi serakahnomics. Ini penting dipelajari,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Contoh nyata dari serakahnomics, lanjut Prabowo, bisa dilihat dari praktik curang di pasaran, seperti mengurangi isi botol minyak goreng sebanyak 20 persen.
“Itu nyolong dari rakyat. Pelan-pelan, diam-diam, tapi tetap saja mencuri,” tegasnya.
Artikel Terkait
Prabowo Ungkap Nama Pejabat TNI-Polri Dalang Ilegal Logging Pemicu Banjir Bandang Sumatra
Kasus Ijazah Jokowi: Analisis Muatan Politik & Kaitannya dengan Kekecewaan Pilpres 2024
Bigmo Buka Suara: Resbob Nyaris Menilep Donasi Banjir Sumatra Rp185 Juta di Podcast Deddy Corbuzier
PT SRM Bantah WNA China Serang TNI di Ketapang: Klarifikasi Lengkap & Fakta Sengketa Tambang