PARADAPOS.COM - Sukmawati Rahman (24), seorang wanita muda dari Gorontalo, tengah menanti hari bahagianya. Ia dan kekasihnya, Bripda Tri Farhan Mahieu, telah merencanakan pernikahan mereka dengan penuh harapan. Semua persiapan telah rampung, berkas pernikahan lengkap, dan keluarga dari kedua belah pihak telah bertemu dalam suasana hangat.
Akad nikah seharusnya dilangsungkan di kediaman Sukmawati Rahman (24) di Dusun Selamat, Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, pada Sabtu (9/8/2025).
Namun, pada hari yang seharusnya menjadi momen paling indah dalam hidupnya, Sukmawati justru mengalami mimpi buruk.
Bripda Farhan, yang sehari sebelumnya masih berkomunikasi dengannya, tiba-tiba menghilang tanpa kabar.
Ia tidak hadir di akad nikah, dan keluarganya pun tak tampak.
Keluarga Sukmawati yang telah menyiapkan resepsi pun terkejut dan kecewa.
Ibunya, Fatmawati Soman, syok hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Sukmawati sendiri pingsan karena tekanan emosional yang begitu besar.
Di tengah kekacauan itu, acara pernikahan dialihkan menjadi pembaiatan khitanan adik Sukmawati.
Meski keluarga mencoba tegar, luka yang ditinggalkan sangat dalam.
TANGIS PILU SUKMAWATI: Pernikahan Sukmawati Rahman (24) dengan kekasihnya, Bripda Tri Farhan Mahieu, gagal dilangsungkan di kediaman Sukmawati Rahman (24) di Dusun Selamat, Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Sabtu (9/8/2025). (Kolase Tribun Gorontalo)
Penjelasan Dansat Brimob Polda Gorontalo
Bripda Farhan diketahui melarikan diri ke Palu tanpa izin.
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Gorontalo, Kombes Pol Danu Waspodo, menyebut bahwa Farhan mengalami masalah mental.
Institusinya telah menjalankan semua prosedur dengan baik, namun keputusan Bripda Farhan menjadi pukulan berat bagi semua pihak.
Sukmawati kini memilih untuk tidak melanjutkan hubungan tersebut.
Ia telah melaporkan kejadian ini ke pihak berwenang dan berharap hukum dapat memberikan keadilan.
Kisah ini menjadi viral di media sosial, hingga menyentuh hati banyak orang.
Di balik seragam dan prosedur, ada luka yang tak terlihat, dan seorang wanita yang harus bangkit dari trauma demi masa depan yang lebih baik.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
SafeW Review: Solusi Komunikasi Aman untuk Konsultan Digital 2024
Pelaku Pengibar Bendera GAM di Lhokseumawe Diamankan Bawa Senpi Colt M1911 dan Sajam
Kebijakan Jokowi dan Dampak Karpet Merah untuk WN China di Indonesia: Analisis Lengkap
Bripda Muhammad Seili Tersangka Pembunuhan Zahra Dilla: Motif Cinta Segitiga & Kronologi Lengkap