paradapos.com - Kopda Hendrianto, seorang prajurit TNI dari Yonif 133/Yudha Sakti Padang, Sumatera Barat, menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Maybrat, Papua Barat Daya.
Insiden tersebut terjadi setelah Hendrianto dan rekan-rekannya selesai melakukan pengamanan Natal.
Ketika diserang oleh KKB, prajurit TNI melawan dengan membalas tembakan, namun sayangnya, Hendrianto terkena tembakan di kepala, khususnya pipi sebelah kanan, dan mengalami pendarahan hebat.
Seorang prajurit lainnya juga terluka di bagian perut, tetapi dapat diselamatkan.
Baca Juga: Serangan Separatis di Perbatasan Papua, Satu Prajurit TNI Gugur
Kopda Hendrianto, yang berasal dari Koto Dian Rawang, Kabupaten Kerinci, Jambi, lahir pada 2 Mei 1987. Dia adalah sosok yang bertanggung jawab kepada keluarganya dan rajin dalam beribadah, meskipun sedang bertugas.
Hendrianto meninggalkan istri dan dua anak kecil, yang saat ini berusia 8 tahun dan 6 tahun. Selain menjadi pukulan bagi keluarga besar TNI, kepergian Hendrianto juga memberikan dampak emosional yang besar pada keluarganya.
Pria tersebut sebenarnya dijadwalkan untuk menerima kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat lebih tinggi sebagai penghargaan atas tugasnya di luar batas.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jagosatu.com
Artikel Terkait
Viral Warganet Ngeluh Batuk Pilek Tak Kunjung Sembuh, Ada Penyakit Apa? Kemenkes Bilang Gini
Beredar Link Video 1 Menit Hilda Pricillya VS Pratu Risal Junior Suaminya di Hotel
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
Akhmad Wiyagus Gantikan Ribka Haluk Jadi Wamendagri