PARADAPOS.COM - Nama Riza Chalid, pengusaha yang dikenal luas sebagai "Raja Migas", kembali menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung pada Juli 2025 dalam dugaan kasus korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina.
Jejak politik Riza Chalid bukanlah hal baru. Ia memiliki jaringan kuat dalam sektor migas dan kerap berpengaruh dalam pendanaan politik nasional.
Pertanyaan yang muncul: ke mana arah dukungan politik Riza Chalid di Pilpres 2024?
Untuk menjawabnya, perlu ditelusuri jejak langkah politiknya dari masa ke masa!
2014: Dukungan Terbuka untuk Prabowo--Hatta
Pada Pilpres 2014, Riza Chalid disebut-sebut secara terbuka mendukung pasangan Prabowo Subianto--Hatta Rajasa dengan jumlah dana yang signifikan.
Sebuah rekaman percakapan antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin mengungkap adanya klaim bantuan hingga Rp500 miliar untuk mendukung Prabowo--Hatta.
Dalam percakapan tersebut, Riza bahkan menyebut dana itu bisa dibagi dua untuk Jokowi--JK maupun Prabowo--Hatta, sebagai strategi "main aman" (Detik.com, 2016).
Meski demikian, laporan dana kampanye resmi ke KPU tidak mencantumkan sumbangan dari Riza.
Hal ini menimbulkan spekulasi adanya "dana siluman" yang tidak tercatat secara formal (Kompasiana, 2015).
2019: Pendekatan Netral atau Low Profile
Berbeda dengan 2014, pada Pilpres 2019 Riza Chalid tampak lebih berhati-hati.
Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan keterlibatannya secara langsung dalam mendukung salah satu pasangan calon.
Posisi ini sering dipahami sebagai strategi "wait and see" yang biasa digunakan oleh pengusaha besar, menjaga hubungan baik dengan petahana sekaligus oposisi (Tirto.id, 2018).
Artikel Terkait
Ketua Ansor DKI Murka, PBNU: Kami Maklumi, Namanya Juga Darah Muda!
Prabowo Janji Mobil Nasional Rampung 3 Tahun Lagi, Ini Rencananya
Rumah Pensiun Jokowi 90% Rampung: Fokus ke Pendopo Panjang dan Taman Hijau yang Asri
Polwan Diduga Selingkuh dengan Anggota DPRD, Digerebek Suami yang Sesama Polisi