Viral! Murid di Cirebon Tiba-Tiba Mual Saat Cium Semangka dari Menu MBG, ini Penjelasan SPPG

- Selasa, 30 September 2025 | 02:25 WIB
Viral! Murid di Cirebon Tiba-Tiba Mual Saat Cium Semangka dari Menu MBG, ini Penjelasan SPPG



PARADAPOS.COM  - Sebuah video viral memperlihatkan seorang murid di Kabupaten Cirebon mendadak pucat dan mual setelah mencium potongan semangka dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Rekaman itu memicu keresahan orang tua siswa soal kualitas makanan program pemerintah tersebut.

Dalam rekaman berdurasi singkat itu, murid berseragam olahraga merah tampak menutup hidung rapat-rapat lalu bergegas keluar kelas sambil menahan rasa mual.

Wajahnya berubah pucat setelah mencium semangka yang terbungkus plastik dari menu MBG.

Suasana kelas di salah satu sekolah di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, pun sontak riuh.

Beberapa murid lain terlihat memperhatikan kejadian tersebut dengan raut panik.


Menu MBG yang disajikan di wadah aluminium berisi ayam suwir, mi, sayuran rebus, dan semangka. Namun, semangka itulah yang kemudian dituding bermasalah karena diduga sudah basi.

Dalam rekaman itu terlihat menu MBG yang tersaji di wadah aluminium.

Ada ayam suwir, mi, sayuran rebus dan semangka yang dibungkus plastik.

Namun semangka inilah yang dituding bermasalah.

“Coba dek, ini cium. Itu sampai muntah-muntah akibat mencium semangka yang ada ini. Ini pada hari Kamis tanggal 25 September 2025,” ucap suara perekam video yang didengar Tribun, Senin (29/9/2025).

 Video itu sontak memicu keresahan orang tua siswa. 


Dugaan semangka basi dan berbau menyebar cepat, menimbulkan pertanyaan soal kualitas makanan program MBG di Cirebon.

Klarifikasi Kepala SPPG Bayalangu Kidul: Semangka Tidak Basi hanya Terlalu Matang

Menanggapi isu tersebut, Kepala SPPG Bayalangu Kidul, Ma’bad Fatkhi, memberikan klarifikasi.

Ia menegaskan, bahwa semangka dalam menu MBG hari itu tidak basi, melainkan terlalu matang sehingga aroma buahnya berubah.

“Ya, izin mengklarifikasi bahwa yang beredar di TikTok itu karena ada salah satu siswa hanya mencium semangka sampai muntah dan mual."

"Sudah kami uji orgaelektrik juga di kantor ini, semangka tersebut tidak bau dan tidak basi,” ujar Ma’bad saat dikonfirmasi.



Menurutnya, menu pada Kamis (25/9/2025) terdiri dari ayam, sawi rebus dan semangka.

Dari hasil pengecekan di sekolah-sekolah lain, tidak ditemukan keluhan serupa.

“Saya selaku Kepala SPPG juga sudah kroscek ke sekolah-sekolah sekitar, alhamdulillah tidak bau dan tidak basi."

"Hanya terjadi di sekolah tersebut saja. Sampai saat ini tidak ada korban,” ujarnya.

Ma’bad menyebut, pihaknya selalu melakukan pengawasan ketat terhadap bahan baku, proses pemasakan, hingga distribusi. 

Relawan maupun ahli gizi diberi penekanan agar disiplin menjaga standar higienis.

“Dari segi masak kita kan tidak tahu bakteri datang dari mana."

"Jadi kami melakukan penekanan kepada relawan, ahli gizi, sampai tim distribusi supaya kejadian serupa tidak terulang,” jelasnya.

Dapur SPPG Bayalangu Kidul sendiri setiap hari menyiapkan sekitar 3.900 porsi makanan, mencakup wilayah Kecamatan Gegesik dan Kaliwedi.

Namun buntut isu semangka basi membuat salah satu sekolah, SDN 3 Jungjang, sempat menarik suplai dari dapur tersebut.

“Per hari ini sudah dialihkan ke dapur terdekat, yakni dapur di Arjawinangun,” kata Ma’bad.

Program MBG yang sejatinya hadir untuk meningkatkan gizi siswa memang kembali jadi sorotan.

Peristiwa di Arjawinangun menjadi pengingat bahwa selain porsi dan variasi menu, kualitas serta ketelitian dalam setiap distribusi menjadi faktor penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat

Sumber: Wartakota 

Komentar