Tak hanya berkiprah di dalam negeri, profil Brigjen Wahyu Yudhayana juga dikenal melalui berbagai penugasan internasional. Ia pernah bertugas di Singapura, Korea Selatan, Vietnam, Sri Lanka, Swiss, dan India. Puncak karier internasionalnya adalah ketika menjabat sebagai Chief Operation Sector West Unamid bersama Kontingen Garuda XXV-A/Unamid di Darfur, Sudan, di bawah komando langsung Markas Besar PBB, New York.
Pengalaman di Lingkaran Pengamanan Presiden
Brigjen Wahyu Yudhayana memiliki rekam jejak kuat dalam pengamanan presiden. Ia pernah menduduki posisi sebagai Wakil Komandan Grup D dan Wakil Komandan Detasemen Pengamanan Pribadi (Wadandenpampri) Presiden dalam satuan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Reputasinya sebagai pelaksana tugas keamanan yang teliti membuatnya selalu diperhitungkan dalam lingkaran elit TNI dan Istana.
Perjalanan Menuju Sekretaris Militer Presiden
Profil Brigjen Wahyu Yudhayana semakin menanjak setelah ditunjuk sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) pada akhir September 2025. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) sejak Juli 2024. Mutasi ini merupakan bagian dari penyegaran organisasi TNI dan bukti kepercayaan institusi militer serta negara atas kompetensinya.
Sebagai Sesmilpres, Wahyu kini memikul tanggung jawab besar dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugas presiden, mengoordinasikan keamanan dan logistik, serta memastikan komunikasi dan sinergi di lingkungan kepresidenan berjalan efektif dan profesional.
Profil Brigjen Wahyu Yudhayana menggambarkan sosok prajurit dengan integritas, dedikasi, dan visi masa depan yang jelas. Dengan pengalaman lintas satuan tempur, peran vital di dalam dan luar negeri, serta jabatan strategis di pusat kekuasaan negara, ia kini menjadi aset penting dalam penguatan pertahanan dan keamanan Indonesia.
Artikel Terkait
Puncak Musim Hujan 2025-2026 Resmi Dimulai, BMKG: Waspada hingga Februari
Timnas Indonesia U-17 Siap Hadapi Piala Dunia 2025 Usai Tiga Laga Uji Coba, Kata Nova Arianto
Tantangan & Solusi Proyek Terowongan Bawah Tanah Indonesia: SDM hingga Teknis
Ranking Liga Indonesia Naik ke Peringkat 10 Asia Timur, Ini Penyebabnya