Permintaan Solusi Jangka Panjang untuk Banjir Jati Padang
Abdul mengungkapkan keinginan warga untuk duduk bersama dengan pemerintah Jakarta guna membahas solusi jangka panjang penanganan banjir. Ia menyayangkan bahwa hanya gubernur sebelumnya yang terlihat peduli dengan kondisi warga Jati Padang.
"Pada masa Pak Anies Baswedan, sudah ada solusi antara pelebaran kali, normalisasi kali, atau pembuatan embung. Namun karena terbentur pandemi Corona dan pergantian gubernur, solusi tersebut tidak dilanjutkan," paparnya.
Ia menambahkan bahwa tanpa normalisasi kali atau pembuatan embung, masalah banjir akan terus berulang. Penyempitan kali yang semakin parah menyebabkan debit air semakin tinggi dan berpotensi menyebabkan banjir besar.
Dampak Banjir bagi Warga Jakarta Selatan
Banjir di Jati Padang memberikan dampak signifikan bagi warga. Dari 15 RT di wilayah tersebut, 10 RT biasanya terdampak banjir, yaitu RT 1, 3, 4, 6, 8, 9, 12, 13, 14, dan 15.
Meski saat ini 8 RT sudah kering dan telah menerima bantuan makanan, pakaian, serta pengobatan selama kejadian, warga masih membutuhkan perhatian pasca banjir. Beberapa masalah kesehatan seperti batuk, gatal, dan diare masih dialami warga.
Abdul Kohar berharap pemerintah provinsi dapat memberikan perhatian serius dan solusi permanen untuk mengatasi banjir di Jati Padang, Jakarta Selatan, demi kenyamanan dan keselamatan warga.
Artikel Terkait
Patriot Bond BPI Danantara Bisa Jadi Agunan Kredit, Ini Syaratnya Menurut OJK
Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Tuai Polemik, Ini Kata Mensos Gus Ipul
Kronologi Lengkap Penangkapan Pemasok Narkoba Onadio Leonardo yang Berujung ke Bintang Film
Pelatihan Transmigran Lokal 2025: Bekal 75 Peserta Sidrap & Poso untuk Daerah Baru