Dampak Finansial dan Beban Moral Pertamina
Di lapangan, pekerja Pertamina menghadapi dilema berat: menjamin pasokan nasional meski menerima kargo dengan mutu di bawah standar. Biaya korektif membengkak dengan adanya blending, recirculation, dan anti oxidant dosing yang menelan biaya hampir USD 6 juta, ditambah demurrage sekitar USD 23 juta karena kapal menunggu proses klarifikasi mutu. Beban moral dan reputasi negara juga menjadi tantangan utama.
Upaya Pertamina dan Peran Negara
Pertamina tidak tinggal diam. Perusahaan segera membentuk Tim Task Force terkait Cargo Import Off Spec untuk melakukan langkah-langkah cepat seperti bottle test blending, recirculation di tangki darat, dosing additive (AO) untuk menstabilkan bahan bakar, hingga penguatan sistem quality control di pelabuhan asal maupun terminal penerima. Negara juga harus turun tangan mengusut tuntas dugaan sabotase dan afiliasi jaringan impor yang masih dikendalikan kelompok MRC yang berkaitan dengan keamanan energi nasional.
Peningkatan Kompetensi dan Product Knowledge
Manajemen Pertamina perlu meningkatkan kompetensi dan product knowledge seluruh pekerja, dari kantor pusat hingga operator SPBU. Pekerja yang memahami karakteristik produk dan standar mutu akan menjadi benteng terakhir terhadap setiap manipulasi di rantai pasok global. Kasus BBM off spec ini merupakan ujian besar terhadap kredibilitas Pertamina dan kedaulatan energi nasional.
Dr. Rasminto
Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI)
Artikel Terkait
Atlet Popnas & Peparpenas 2025 Dapat Wisata Gratis di Monas, Ragunan, dan Ancol
Jadwal Live Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia 2025 vs Zambia, Brasil, Honduras
3 Tempat Wisata Dekat Masjidil Haram yang Wajib Dikunjungi Saat Umrah
Gempa Magnitudo 2.9 Guncang Kolaka Timur, BMKG Ungkap Lokasi Episentrum