Jakarta, paradapos.com- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto menilai Pejuang PPP yang mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran merupakan bentuk ketidaketisan dan memainkan politik adu domba atau "devide et impera".
Menurut dia, PDIP meyakini bahwa PPP tetap solid dalam memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
"Ketika saya melihat Pak Rosan selaku ketua TKN Prabowo-Gibran mengumumkan adanya kader pelopor PPP yang menyampaikan dukungan ini sebenarnya menyangkut masalah etis. Ini merupakan upaya-upaya politik devide et impera zaman kolonialisme Belanda yang seharusnya tidak dilakukan," kata Hasto di Jakarta, Sabtu.
Baca Juga: Yuk Cobain, Ternyata Begini Cara Racik Kopi Hitam Senikmat Kedai Kopi
Dia menilai PPP memiliki sejarah yang panjang di panggung perpolitikan tanah air, termasuk saat melawan kepemimpinan orde baru.
Dengan adanya deklarasi yang dilakukan oleh segelintir orang di tubuh PPP itu, kata dia, justru akan semakin mengobarkan semangat juang kader-kader partai yang identik dengan warna hijau tersebut memenangkan Ganjar-Mahfud.
"Pak Rosan, Ketua TKN Prabowo-Gibran sepertinya akan menghilangkan sejarah dari Partai Ka'bah yang telah eksis membangun demokrasi termasuk saat itu melawan pemimpin otoriter dari Pak Harto, sehingga kami sangat menyesalkan terhadap pengumuman dari saudara Rosan," kata dia.
Sementara itu, politisi muda PDIP Aryo Seno Baskoro menilai saat ini terjadi situasi politik yang mendegradasi adab dan etika.
Artikel Terkait
MNC Bank (BABP) Cetak Laba Rp60,39 Miliar di Kuartal III 2025, NPL Turun!
Tragis! Asrama Putri Ponpes di Situbondo Ambruk, 1 Santriwati Tewas dan Belasan Luka
Pembantaian El Fasher: 1.500 Warga Sipil Sudan Dibantai RSF dalam 3 Hari
Ekonomi Digital Indonesia Melonjak ke USD 400 Miliar di 2030, Ini Pendorong dan Tantangannya