Sebagai seorang kader, Hensat yakin Joko Widodo sudah hafal dengan hari jadi PDIP yang merupakan kendaraan politiknya.
Berdasarkan pada pemahaman tersebut, Hensat menilai akan lebih baik jika Joko Widodo memilih untuk mengosongkan jadwal.
Terlebih karena di dalam perayaan HUT PDIP juga merupakan perayaan khusus yang bisa memperkuat solidaritas antar kader.
“Ada agenda yang sebetulnya bisa dikelola lagi jadwalnya, karena pertemuan bukan seperti KTT atau Summit yang tidak bisa diundur,” ujar Hensat.
Baca Juga: Ajak Mahfud MD Taruhan soal Tahanan Bisa Pindah Lapas, Alvin Lim: Kecuali Saya Bayar, Baru Bisa
Menurut Hensat, sebagai bentuk rasa hormat, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Filipina bisa dilakukan usai menyempatkan diri hadir di acara.
“Bila ada rasa hormat kepada PDIP yang membesarkan dirinya, kunjungan kenegaraan itu bisa diatur atau di jadwal ulang,” ujar Hensat.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayojakarta.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA