Baca Juga: Bamsoet Tekankan Pentingnya Keberlanjutan Bansos
"Kepemimpinan Partai Golkar kemudian dilanjutkan Jusuf Kalla (2004-2009) yang juga menjabat Wakil Presiden RI. Golkar memainkan banyak peranan penting dalam menjaga kestabilan politik Tanah Air. Aburizal Bakrie melanjutkan kepemimpinan Partai Golkar pada 2009-2014 dengan penataan sistem pengelolaan partai. Kemudian pada periode 2014-2015, kita mengalami ujian yang semakin membesarkan Partai Golkar. Kita terbukti bisa melewatinya dengan baik melalui kesuksesan Munaslub 2016 di Bali dengan memilih Setya Novanto sebagai Ketua Umum dengan misi utama melakukan rekonsiliasi dan konsolidasi total," jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, saat ini kepemimpinan Partai Golkar dilanjutkan Airlangga Hartarto yang melakukan berbagai penataan dan konsolidasi internal. Sehingga sejak pasca reformasi, untuk pertama kalinya Partai Golkar berhasil mengusung Capres dan Cawapres yang menang dalam Pilpres, dengan menjadikan Joko Widodo sebagai Presiden RI dan KH Maruf Amin sebagai Wakil Presiden RI.
"Menghadapi Pilpres 2024, Partai Golkar mengusung dan mendukung pasangan Prabowo - Gibran. Kemenangan pada Pileg dan Pilpres 2024, akan semakin memantapkan posisi Partai Golkar sebagai partai utama yang memegang peranan penting dalam percaturan politik Indonesia, baik di tingkat lokal hingga nasional," pungkas Bamsoet. []
Artikel asli: bonsernews.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA