MojokertoNetwork - Mantan bos PS Mojokerto Putra, Vigit Waluyo, ternyata mengantongi keuntungan finansial yang signifikan melalui praktik pengaturan skor di Liga 2. Menurut Satgas Anti Mafia Bola Polri, setiap laga yang terlibat match fixing dapat memberikan keuntungan hingga Rp 100 juta bagi Vigit Waluyo.
Vigit Waluyo ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengaturan skor Liga 2 antara PSS Sleman dan Madura FC pada 6 November 2018. Ini bukan kali pertama Vigit terlibat dalam praktik serupa, sebelumnya ia telah menjadi aktor di tiga kasus match fixing di dunia sepak bola Indonesia.
Kepala Sidik Satgas Anti Mafia Bola, Dani Kustoni, mengungkapkan, "Rata-rata setiap pertandingan memberikan keuntungan finansial sekitar Rp 100 juta kepada Vigit Waluyo." Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Bareskrim Polri pada Rabu (20/12/2023).
Baca Juga: Kobbie Mainoo: Debut Gemilang Bersama Manchester United
Dani Kustoni juga menyebutkan bahwa Vigit Waluyo diduga masih terlibat dalam pengaturan skor di Liga Indonesia saat ini. Meskipun tidak merinci detail mengenai laga mana yang terlibat, pihak Satgas Anti Mafia Bola sedang berupaya mencari bukti terkait dugaan keterlibatan Vigit Waluyo pada tahun 2023.
Artikel Terkait
PSM Makassar vs Madura United 1-1: Abdul Rahman Selamatkan Juku Eja di Menit 87
Alasan Marc Marquez Tetap Jadi Idola di Jepang Menurut Noboru Ueda
Michael Sianipar: Kunci Futsal Indonesia Melaju Berkat Dukungan PSSI dan Kemenpora
Kisah Mualaf Maria Febe: Eks Juara Bulu Tangkis yang Terpikat Suara Azan