PSI Sebagai Pilihan yang Lebih Tepat
Hasanuddin menegaskan bahwa jika tujuan Budi Arie dan Projo adalah mengikuti jejak politik Jokowi, maka PSI adalah pilihan yang lebih tepat. Ketidakhadiran Jokowi dan Gibran bisa ditafsirkan sebagai tanda ketidakcocokan, yang berarti Budi Arie sudah ditinggalkan oleh patron politiknya.
“Jika ingin mengikuti garis politik Jokowi, Budi Arie dan Projo sebaiknya bergabung ke PSI. Ketidakhadiran Jokowi-Gibran bisa jadi menandakan ketidakcocokan, sehingga Budi Arie sudah ditinggalkan,” jelasnya.
Saran untuk Budi Arie dan Projo Menuju 2029
Menyikapi perubahan logo Projo, Hasanuddin menilai hal itu wajar jika Budi Arie ingin mengubahnya, termasuk mengubah singkatan Projo agar tidak lagi menonjolkan siluet Jokowi.
Untuk menghadapi Pemilu 2029, Hasanuddin memberikan dua opsi strategis kepada Budi Arie dan Projo: memperbaiki hubungan dengan Jokowi dan Gibran, atau fokus membantu menyukseskan program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran.
Artikel Terkait
Dokter Tifa Klaim Ijazah Jokowi di Polda Metro Berbeda 100% dengan Bareskrim
Yenny Wahid Ungkap Menteri Ngotot Kasih Izin Tambang ke NU, Ini Motif Politiknya
Jimly Asshiddiqie: Hanya 3 Pihak Ini yang Berwenang Batalkan Perpol 10/2025
Mahfud MD: Kalau MK Rusak, Saya Dobrak dari Dalam - Tegaskan Komitmen Jaga Integritas