Pemerintah menargetkan pembangunan 3 juta unit rumah, yang terdiri dari satu juta rumah susun di perkotaan dan dua juta rumah untuk masyarakat perdesaan, termasuk keluarga nelayan. Hashim menegaskan bahwa sektor perumahan adalah motor penggerak ekonomi.
"Inilah alasan mengapa kami yakin bisa mencapai pertumbuhan 8 persen. China sudah melakukannya selama 30 tahun, dan salah satu pendorong utamanya adalah sektor perumahan," jelasnya. Data menunjukkan sekitar 15 juta keluarga masih dalam daftar tunggu rumah layak huni, sementara 27 juta keluarga lainnya tinggal di hunian substandar.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Program MBG dinilai sebagai langkah strategis untuk menekan angka stunting (tengkes) sejak dini. "Gagasannya adalah (MBG) menyediakan susu, telur, protein hewani dan nabati, agar anak-anak memiliki kesempatan yang baik untuk tumbuh sehat dan mampu menyerap pendidikan di sekolah," papar Hashim.
Hilirisasi dan Internet Murah Sebagai Penggerak Ekonomi Lainnya
Selain dua program andalan tersebut, Hashim juga menyoroti pentingnya program hilirisasi industri dan penyediaan internet berbiaya rendah. Ia menyebutkan bahwa penetrasi internet efektif di Indonesia masih sekitar 15 persen, jauh di bawah negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand yang telah mencapai 50 persen.
Berdasarkan studi McKinsey, setiap peningkatan 10 persen akses internet murah dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi sebesar 0,7 hingga 1,3 persen. "Jadi empat penggerak pertumbuhan (ekonomi) itu adalah program makan bergizi (MBG), program perumahan, hilirisasi, serta ketersediaan dan aksesibilitas internet murah," tutup Hashim.
Dengan kombinasi faktor approval rating yang tinggi dan implementasi program-program strategis ini, Hashim Djojohadikusumo melihat prospek kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2029 sangat terbuka lebar.
Artikel Terkait
Koalisi Masyarakat Sipil Laporkan 11 Anggota Panja RUU KUHAP ke MKD DPR, Ini Sebabnya
KPU Surakarta Musnahkan Dokumen Jokowi: Penjelasan Lengkap & Kontroversi Hukum
Arsul Sani Buktikan Ijazah Doktor Asli, Ini Beda Sikapnya dengan Jokowi
Arsul Sani Buktikan Keaslian Ijazah Doktor Polandia dengan Tunjukkan Bukti Fisik