Mantan Ketua Umum PB HMI itu juga menyoroti mentalitas oposis yang rentan karena tak mau ambil risiko menjadi sasaran tembak.
“Mentalitas oposisi ringkih karena dinilai “ora aji” dan “ora melu mukti”. Apalagi prakteknya, acapkali oposisi memang harus menyiapkan diri untuk diperlakukan tidak patut, dan bahkan “dikuyo-kuyo”,” ungkap Anas.
“Artinya, memilih oposisi adalah memasuki episode mimpi buruk politik. Tentu tidak ada partai dan atau politisi yang bercita-cita menekuni episode ini. Kecuali terpaksa,” pungkasnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Rekam Jejak Hukum Ahmad Ali: Strategi Bertahan Hidup Politik di PSI?
Syahganda Bongkar Fakta di Balik Julukan Politisi Jalanan Jokowi di Forum Bloomberg
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Global Bloomberg, Siap Berpidato Bahasa Inggris di Forum 2025
Strategi PSI 2029: Transformasi dari Partai Jelita ke Jelata demi Menangkan Pemilu