PARADAPOS.COM -Wacana presiden dipilih Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dinilai mengkhianati rakyat, karena tak sesuai kondisi sosial ekonomi saat ini.
Rektor Universitas Paramadina Didik J. Rachbini menjelaskan, wacana yang disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo itu tidak memiliki argumen yang mendasar.
Sebabnya, perubahan sistem pemilihan umum (pemilu) yang awalnya diwakili oleh MPR menjadi dipilih langsung oleh masyarakat se-Indonesia karena perubahan sosial.
"Para pendiri bangsa menempatkan demokrasi dalam sistem perwakilan karena rakyat yang melek huruf sangat sedikit," ujar Didik kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/6).
Menurutnya, wacana Bambang Soesatyo mengamandemen Undang Undang Dasar (UUD) 1945 untuk mengembalikan pemilihan presiden (Pilpres) dilakukan MPR, patut dipertanyakan publik.
Artikel Terkait
Darurat Sampah Indonesia: Penanganan Baru 24%, Menteri Tetapkan Status Darurat
Ijazah S1 Jokowi Diklaim Palsu oleh Sosiolog Hukum UNJ: Fakta & Analisis Hukum
UGM Tolak Uji KHS Jokowi oleh Pihak Eksternal, Dituding Proteksi Presiden di Sidang KIP
Kebocoran Percakapan Prabowo-Sjafrie: Motif Pengkhianatan dan Ancaman Intelijen bagi Indonesia