Hal tersebut bisa berdampak menghalangi seniman ataupun mahasiswa ISBI Bandung untuk menampilkan karya seninya dengan bebas.
Adapun teater ini menampilkan salah satu hasil karya dalam bukunya berjudul Teks-teks Monolog Rachman Sabur yang diterbitkan tahun ini.
Menurut rencana, dalam pertunjukan teater ini juga akan diluncurkan buku Teks-teks Monolog Rachman Sabur.
Dalam pertunjukan ini, Rachman dan Tony Broer akan memainkan dialog dan bahasa tubuh dengan durasi selama 35 menit.
Rachman berperan sebagai jurnalis yang mewawancarai Tony sebagai sosok yang disebut sebagai Mulyono.
Pertanyaan ini mengenai tema seperti Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
”Ini merupakan sikap pengecut dan penakut sehingga membungkam, bahkan membunuh, karya kreatif seni para seniman yang dilahirkan ISBI itu sendiri,” ujar Rachman yang juga pensiunan dosen ISBI Bandung.
Kompas telah menghubungi Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati terkait pintu tempat yang digembok. Retno belum merespons hingga berita ini diturunkan.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen Bandung Iqbal Lazuardi menuturkan, batalnya pementasan teater ”Wawancara dengan Mulyono” tersebut merupakan penodaan terhadap kebebasan berekspresi di lingkungan kampus. Peristiwa tersebut terus terjadi akhir-akhir ini.
”Sangat disayangkan kebebasan berekspresi di lingkungan kampus dijegal. Hal ini menjadi ancaman bagi dunia seni dan akademisi untuk menyampaikan pendapatnya,” ucap Iqbal.
Sumber: Kompas
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Purbaya Yudhi Sadewa: Ancaman Serius bagi Prabowo-Gibran di Pilpres 2029?
Peringkat 1! Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Terbaik Versi Survei GREAT Institute
Dukung Penuh MKD, KNPI DKI: Rahayu Saraswati Tetap Layak di DPR 2024-2029
KPK Diminta Usut Tuntas Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh, Libatkan Mantan Pejabat!