Contohnya akun Instagram Serikat Pekerja Fisipol atau SPF UGM yang diinisiasi sejumlah dosen perempuan dari Fisipol mengunggah seruan agar sivitas akademika ikut bersolidaritas dalam demonstrasi Indonesia Gelap.
Dikei juga terlibat dalam demonstrasi Peringatan Darurat Agustus 2024 tentang Revisi Undang-Undang Pilkada yang efektif yang membuat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia yang juga anak Presiden Joko Widodo, Kesang Pangarep batal maju dalam pemilihan gubernur.
Seusai demonstrasi Dikei menyebutkan ada sejumlah catatan terhadap demonstrasi mahasiswa.
Dikei banyak menulis tentang cara berdemonstrasi yang menghindari kekerasan.
Unjuk rasa kali ini menurut dia memberikan ruang aman yang lebih baik terhadap perempuan dan kelompok rentan.
Dia mencontohkan ujaran maupun guyonan yang bernada seksis dan melecehkan perempuan kini tak muncul dalam unjuk rasa.
Selain itu, mahasiswa mulai sadar pentingnya aturan yang melindungi perempuan dari berbagai bentuk kekerasan seksual.
Mahasiswa menyediakan layanan hotline untuk mahasiswa yang mengalami kekerasan seksual.
Sebagian orator dan koordinator lapangan juga perempuan. “Maskulinitas melalui dominasi laki-laki dalam demonstrasi mulai berkurang,” ujar Dikei.
Selain Dikei, di Fisipol UGM terdapat sejumlah dosen perempuan yang aktif mendukung demonstrasi Indonesia gelap.
Kolega Dikei yang juga mengajar pada departemen yang sama, Suci Lestari Yuana turut serta dalam rapat konsolidasi persiapan unjuk rasa di kantin Bonbin Fakultas Filsafat UGM.
Suci dalam pertemuan itu menyarankan agar gerakan bersama itu menambahkan isu-isu populis yang menjadi perhatian masyarakat, misalnya isu upah rendah, lapangan pekerjaan yang berkurang, dan biaya hidup yang meningkat.
Suci juga punya peran penting sebagai Wakil Ketua Serikat Pekerja Fisipol atau SPF UGM yang memperjuangkan kesejahteraan dosen dan ikut menggalang unjuk rasa menuntut pembayaran tunjangan kinerja (tukin) untuk dosen berstatus aparatur sipil negara (ASN).
Di departemen lainnya yakni Departemen Politik dan Pemerintahan UGM terdapat dua dosen yang progresif dan militan dalam mendukung berbagai gerakan demonstrasi Indonesia Gelap.
Mereka adalah Amalinda Savirani dan Ulya Niami Jamson atau akrab disapa Pipin.
Amalinda merupakan Ketua SPF yang kini sedang menyiapkan pengukuhan gelar profesor di UGM.
Pipin merupakan kandidat PhD dari The University of Melbourne, Australia kini sedang menjalani berbagai riset di negeri Kanguru. Pipin sangat populer di kalangan mahasiswa dan berbagai gerakan akar rumput.
Dari Australia, Pipin gencar mengunggah poster demonstrasi Indonesia gelap di media sosialnya dan aktif mengajak mahasiswa Indonesia yang belajar di Australia untuk berdemonstrasi merespon berbagai persoalan di Indonesia.
Dia juga membuka kelas politik di Melbourne untuk mahasiswa yang ingin tahu situasi politik Indonesia yang terbaru.
“Solidaritas perlu terus dijaga dengan cara dosen menemani mahasiswa,” kata Koordinator Divisi Advokasi SPF Fisipol UGM itu.
Sumber: Tempo
Artikel Terkait
Saksi MKD: Respons Joget dan Nyanyi Peserta Sidang Tahunan Saat Orkestra Tampil
Budi Arie Setiadi Gabung Gerindra: Strategi atau Bunuh Diri Politik? Ini Kata Pengamat
Projo Tegaskan Tidak Jadi Partai Politik, Fokus ke Masyarakat
Bank bjb Raih Apresiasi Kemenko Perekonomian untuk Edukasi PMI Perempuan