PARADAPOS.COM - Musisi kondang sekaligus anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Gerindra, Ahmad Dhani, turut memberikan pandangannya mengenai kebijakan naturalisasi pemain sepak bola untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Dalam rapat yang berlangsung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025), ayah dari Al, El dan Dul itu cukup menyita perhatian lantaran menyatakan dukungannya terhadap program naturalisasi, tetapi dengan catatan khusus mengenai pemilihan pemain yang dinaturalisasi.
Dhani mengungkapkan bahwa dirinya setuju bahkan jika porsi pemain naturalisasi mencapai 50 persen dalam skuad Timnas Indonesia.
Ia menilai kebijakan ini sebagai bagian dari revolusi sepak bola nasional yang harus dilakukan dengan langkah-langkah ekstrem.
“Saya hanya menambahi saja, Pak Erick, saya itu orang yang termasuk setuju, sangat setuju naturalisasi, bahkan sampai 50-50 pun saya nggak ada masalah separuh-separuh. Karena menurut saya, ini adalah bagian daripada revolusi dalam dunia persepakbolaan, jadi kalau namanya revolusi itu ya semuanya memang harus ekstrem,” kata Ahmad Dhani.
Namun, Dhani juga mengusulkan agar naturalisasi tidak hanya berfokus pada pemain aktif, tetapi juga melibatkan pemain senior berusia 40 tahun ke atas yang memiliki kemampuan mumpuni.
Ia menyarankan agar pemain yang dinaturalisasi kemudian menikah dengan warga negara Indonesia, sehingga anak mereka bisa dibina oleh pemerintah sebagai calon pemain sepak bola masa depan.
“Lalu naturalisasi, tidak harus itu pemain. Bisa juga, misalnya, pemain-pemain bola yang sudah di atas usia 40, itu bisa juga kita naturalisasi pemain bola yang hebat, lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia. Nah, anaknya itu yang kita harapkan menjadi pemain bola yang bagus juga,” ujarnya.
Dalam pernyataannya, Dhani menyoroti kemungkinan merekrut pemain dari wilayah seperti Arab, Aljazair, atau Maroko yang dinilai memiliki potensi besar dalam dunia sepak bola.
Ia meminta agar opsi ini dipertimbangkan sebagai langkah strategis untuk masa depan sepak bola Indonesia.
“Jadi kemungkinan ada pemain Arab, Algeria, atau Aljazair, atau yang mana, mungkin Maroko, banyak pemain jago-jago, mungkin yang sudah tua, kita naturalisasi, Pak. Carikan istri di sini, lalu anaknya kita bina, Pak,” tambahnya.
Artikel Terkait
Elektabilitas Gerindra Anjlok? Analisis Dampak Masuknya Budi Arie & Projo
Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar: Nilainya Tembus Rp200 Miliar?
Roy Suryo Investigasi Ijazah Gibran di UTS Sydney: Fakta & Kejanggalan Terungkap
Roy Suryo Klaim Fufufafa adalah Gibran: Fakta & Bantahan yang Menggemparkan