PARADAPOS.COM - Ketua Dewan Direktur Great Institute, Syahganda Nainggolan membongkar aksi bersih-bersih Presiden Prabowo Subianto dari bayang-bayang Joko Widodo (Jokowi).
Meski belum melakukan reshuffle kabinet, ia menilai Prabowo sudah mulai menyingkirkan satu persatu menteri di era Jokowi.
Syahganda juga menyoroti sikap Prabowo yang jarang melibatkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam sejumlah kegiatan.
Beberapa menteri di era Jokowi, kata dia, pelan-pelan mulai tidak diberikan kewenangan oleh Prabowo.
Mereka di antara yakni Menteri Keuangan Sri Mulyadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Ketiganya menjabat menteri di era pemerintahan Jokowi, bahkan ada yang sejak periode pertama.
Menurut Syahganda Nainggolan, peran ketiganya mulai dikecilkan oleh Prabowo Subianto.
"Sejauh ini yang saya lihat, yang dilakukan Presiden itu misal kekuatan Sri Mulyani dikecilkan, dia masukkan dirjen dia sendiri, bea cukai, dirjen pajak. Orang-orang yang bukan orang Sri Mulyani," kata dia dikutip dari Youtube Forum Keadilan TV, Rabu (11/6/2025).
Tak hanya Sri Mulyani, kata dia, Menteri BUMN Erick Thohir dibuat hampir tidak memiliki kekuasaan.
"Kemudian Erick Thohir, dia ambil kekuasaannya, dia pindahkan ke Dhanantara. Sehingga Erick Thohir sekarang tidak punya kemampuan hampir sama sekali untuk mengontrol pergantian BUMN, mengontrol bisnis BUMN dan lain-lain," tuturnya.
Bahkan di Kementerian Dalam Negeri, Prabowo juga sudah menyimpan orangnya untuk mengawasi Tito Karnavian.
"Kemudian Pemerintah daerah juga dia bisa kendaliin. Sekarang misalnya orangnya Presiden jadi ketua APKASI, Bursah Zarnubi," ungkapnya
Sehingga menurut dia, meski tidak melakukan reshuffle, Prabowo diam-diam telah mengambil alih kekuasaan para menteri Jokowi itu.
"Memang sampai saat ini belum mengganti menteri, tapi melumpuhkan atau mengambil alih kekuasaan menteri-menteri itu, langsung di bawah dia," katanya lagi.
Meski begitu, kata dia, ia menilai bahwa nantinya Prabowo akan tetap melakukan reshuffle.
"Tapi itu tentu akan dikejar orang, karena orang kan menuntut secara optimal. Benar gak orang kerja ini betul-betul. Makanya analisa saya reshuffle akan terjadi," ungkapnya.
Menurut dia, banyak menteri-menteri di Kabinet Merah Putri yang perlu diinvestigasi oleh orang-orang Prabowo.
Apalagi, Prabowo juga sudah menyatakan dengan keras bahwa ia tidak segan bila ada yang tidak bisa mengikuti dirinya.
"Karena pada pidatonya 1 Juli kan dia akan keras, akan melakukan tindakan keras pada orang yang tidak bisa ikut irama dia. Baru saya lihatnya kerasnya bicara Prabowo itu kemarin. Dia akan singkirkan benalu di pemerintahan dia," pungkasnya.
Artikel Terkait
PAN Rekrut Menkeu Purbaya, Strategi Magnet Pemilu 2029?
Roy Suryo Kritik Wapres Gibran Mancing di Hari Sumpah Pemuda, Sebut Biaya Besar
Dukung Perpanjangan Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya, Ini Kata Pemerhati Transportasi
Purbaya Yudhi Sadewa: Ancaman Serius bagi Prabowo-Gibran di Pilpres 2029?