Amien Rais Cemas Gibran Ngantor di Papua: Musibah Besar Bagi Bangsa dan Negara Kita, Dia Kan Bocah Kosong Melompong!

- Kamis, 10 Juli 2025 | 06:10 WIB
Amien Rais Cemas Gibran Ngantor di Papua: Musibah Besar Bagi Bangsa dan Negara Kita, Dia Kan Bocah Kosong Melompong!




PARADAPOS.COM - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais mempertanyakan kapabilitas Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka yang kini ditugaskan oleh Presiden Prabowo untuk berkantor di Papua. 


Menurut Amien Rais, tugas itu sangat berat bagi Gibran karena Papua memiliki segudang masalah, termasuk konflik yang kini masih bergejolak akibat adanya gerakan kelompok separatis.


Dalam siniar yang tayang di akun Youtube pribadinya, Amien Rais Official pada Rabu (9/7/2025), Amien Rais menyoal penugasan baru Gibran itu apakah bisa mengurai permasalah di Papua.


"Nah, apakah langkah pemerintahan ini berpeluang mengurai sekaligus menyelesaikan dinamika dan konflik di Papua? Itu pertanyaannya ya," ujar Amien Rais dilihat pada Kamis (10/7/2025).


Mantan Ketua MPR RI itu juga turut menyingunggung janji Gibran untuk belanja masalah terutama di daerah miskin di Indonesia setelah resmi dilantik sebagai wapres.


"Jadi mau shopping masalah luar biasa. Sekarang Gibran diberi tugas berat untuk berkantor di Papua," ujar Amien Rais.


Lebih lanjut, Amien Rais juga mengungkapkan sederet masalah di Papua yang kini masih terus berlanjut. 


Di antarannya masalah diskriminasi, ketimpangan sosial, pelanggaran HAM akibat pelibatan militer, kelompok separatis, hingga eksploitasi sumber daya alam oleh berbagai korporasi.


"Nah, kalau Gibran mau belanja masalah sebaiknya bawa beberapa koper besar. Karena masalah-masalah di enam Provinsi Papua itu sangat banyak dan harus ditangani dengan cerdas, bijak, dan penuh empati," bebernya.


Lantaran bakal mengemban tugas berat, Amien Rais pun menyangsikan Gibran bisa berkantor di Papua. 


Pasalnya, Amien Rais menuding Gibran kerap melakukan pencitraan selama menjabat sebagai wapres.


"Nah, Saudara-saudara bayangkan Gibran Pin Jokowi itu diberi tugas supaya tidak terus-terusan hanya sibuk dengan kegiatan pencitraan yang kosong melompong, tetapi harus berkantor di Papua untuk mengatasi berbagai masalah di Papua, mampukah dia?" sindir Amien Rais.


Alasan Amien Rais meragukan kinerja Gibran yang akan ditugasi untuk mengatasi sederet masalah di Papua, karena dianggap belum memiliki banyak pengalaman di bidang pemeirntahan. 


Bahkan, Amien Rais menyinggung jabatan Wali Kota Solo yang sempat diemban Gibran. 


Amien Rais juga turut mengungkit nama mantan Presiden Jokowi yang dianggap aktor yang mendorong Gibran untuk nyemplung di pemerintahan.


"Saya khawatir dia hanya bicara. 'Para gubernur-gubernur yang saya hormati. Pokoknya terserah Anda semua jangan tanya saya. 


Pengalaman saya hanya sebagai Wali Kota Solo dengan lima kecamatan dan saya dipaksa Bapak saya jadi wakil presiden lelucon nasional. Saya tidak punya usul apa-apa. Wong saya jujur saja saya tidak tahu. Monggo terserah," nyinyir Amien Rais.


Lantaran diragukan memiliki kemampuan untuk bertugas di Papua, Amien Rais kembali memberikan kritik telak untuk Gibran.


"Dan ini apa? Luar biasa ini musibah besar ya buat kehidupan bangsa dan negara kita," kritik Amien Rais.


Gibran Ngaku Siap Ditugaskan ke Papua


Diberitakan sebelumnya, Wapres Gibran mengaku siap menjalankan penugasan khusus di Papua, sebagaimana instruksi Presiden Prabowo Subianto.


Lebih dari itu Gibran juga menegaskan dirinya siap bahkan untuk berkantor di Papua demi percepatan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat ujung timur Indonesia itu.


“Ya, kami sebagai pembantu presiden siap ditugaskan di mana pun, kapan pun, dan saat ini kita menunggu perintah. Kita siap,” kata Gibran saat memberi keterangan pers usai meninjau sentra pengrajin lurik di Dusun II, Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (9/7/2025).


Putra sulung Presiden Joko Widodo itu juga menegaskan bahwa apa yang dilakukannya merupakan kelanjutan dari fondasi yang telah dibangun Wakil Presiden periode sebelumnya, K.H. Ma’ruf Amin.


“Ini kan melanjutkan kerja keras dari Pak Wapres Ma’ruf Amin untuk masalah Papua,” ujarnya.


Lebih lanjut, Gibran mengungkapkan bahwa meskipun belum secara resmi menetap di Papua, dirinya tetap memonitor langsung berbagai program prioritas di Bumi Cenderawasih. 


Ia bahkan mengaku telah beberapa kali mengutus tim dari Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) ke sejumlah titik strategis di Papua.


“Kapan pun. Karena apapun itu, tim dari Set (Sekretariat) Wapres juga sudah sering saya tugaskan untuk ke Sorong, ke Merauke, untuk mengirim alat-alat sekolah, mengirim laptop, mengecek kesiapan MBG,” jelas Gibran.


Terkait lokasi kerjanya sebagai Wapres, Gibran menyebut dirinya fleksibel dan tak terpaku pada satu titik. 


Ia mengaku siap berkantor di mana saja, baik di Jakarta, Ibu Kota Nusantara (IKN), Papua, maupun kampung halamannya di Klaten.


“Saya bisa berkantor di mana saja. Bisa di Jakarta di Kebon Sirih, bisa di IKN kalau Desember nanti [kantornya] sudah jadi, bisa di Papua, bisa juga di Klaten Jawa Tengah. Ini kita di mana pun kita jadikan kantor,” tutur Gibran.


Baginya, yang paling penting adalah turun langsung ke lapangan dan menyerap aspirasi dari masyarakat.


“Karena bagi saya sekali lagi, sebagai pembantu Presiden harus sering ke daerah, harus sering berdialog dengan pelaku-pelaku usaha seperti tadi, menerima masukan, menerima kritikan, evaluasi. Jadi bisa berkantor di mana saja, bisa bertemu dengan warga, itu yang paling penting,” pungkasnya.


[VIDEO]



Sumber: Suara

Komentar