PARADAPOS.COM - Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) menilai batalnya penugasan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua kemungkinan karena ada suatu keputusan yang lebih besar.
"Kan enggak jadi pada akhirnya diralat. Kenapa di ralat? Ya, mungkin ada keputusan yang lebih besar," kata Hensa saat dihubungi di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Namun ia tak menjelaskan maksud dari keputusan yang lebih besar tersebut. Hensa mengatakan, penugasan khusus Presiden Prabowo Subianto untuk menangani isu di Papua itu sejatinya merupakan kesempatan strategis bagi Gibran untuk membuktikan kemampuannya sebagai wakil presiden.
Ia menyoroti sejak menjabat pada Oktober 2024, Gibran belum menunjukkan kinerja yang mencerminkan kapasitasnya sebagai wapres, terutama di mata generasi muda yang menjadi basis pendukungnya.
"Mas Gibran itu kan mengakunya anak muda, dipilihnya sama anak muda, beban dia membuktikan bahwa dia bisa kerja itu bukan ke generasi yang lebih senior, tapi justru ke anak-anak muda yang seumuran dia, dan dibawahnya Gibran lagi, jadi kalau dia gagalnya di Wapres, otomatis susah anak muda diterima lagi," ujar Hensa membeberkan.
Menurut Hensa, sejauh ini publik lebih sering melihat Gibran dalam kegiatan seremonial, seperti pidato atau acara publik, yang tidak mencerminkan kontribusi substansial terhadap penyelesaian masalah nasional.
Ia menekankan, penugasan ke Papua, yang mencakup isu pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat adat bisa menjadi momen krusial untuk Gibran membuktikan kapasitasnya sebagai wakil presiden.
"Maka kemudian begitu ada penugasan dari Pak Prabowo, ini ada harapan dari rakyat, 'wah ini dia nih, pembuktian, Mas Gibran nih, kerja nih dia nih, beres nggak nih?,' Itu kan keren tuh, pembuktian Gibran, tugas beneran dari Presiden" kata Hensa.
Hensa berpendapat tugas seorang Gibran sebagai seorang wakil presiden seharusnya juga ikut membantu menyelesaikan permasalahan bangsa ini. Ia menegaskan, kegagalan Gibran dalam menjalankan tugas ini dapat berdampak luas, terutama pada persepsi masyarakat terhadap generasi muda yang terjun di dunia politik dan pemerintahan.
"Sekali lagi ya, saya garis bawahi, pembuktian seorang Gibran itu bukan ke generasi yang lebih tua, tapi ke anak-anak muda. Karena kalau tidak bisa membuktikan kinerjanya, bisa marah-marah anak muda," ujar Hensa menekankan.
Lebih jauh, ia berharap Gibran dapat melaksanakan tugas ini dengan baik, tidak hanya untuk membuktikan kapasitasnya, tetapi juga untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintahan.
"Dan apa pun tugas kepada Mas Gibran dari Pak Prabowo, kita harapkan bisa terlaksana. Karena ini demi nama baik Pak Jokowi juga, Jangan sampai Pak Jokowi sudah dorong-dorong, ternyata anaknya enggak bisa kerja, ini penting ya," tegasnya.
Sebagai informasi, Wapres Gibran Rakabuming dipastikan tak bakal berkantor secara permanen di Papua menyusul rencana tugas khususnya yang akan menangani secara khusus wilayah itu.
Wacana Gibran bakal berkantor di Papua sempat mencuat lewat pernyataan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra. Menurut Yusril, dengan tugas khusus itu, bukan tidak mungkin Gibran nantinya akan punya kantor di Papua.
"Bahkan mungkin ada juga kantornya Wakil Presiden untuk bekerja dari Papua menangani masalah ini," ujarnya dalam Launching Laporan Tahunan Komnas HAM 2024, dikutip Selasa (8/7/2025).
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Gibran Ditugaskan ke Papua, Rocky Gerung Dukung: Biar Kapasitasnya Meningkat, Jangan Cuma Bisa Motong Tebu Aja!
Silfester Matutina Hina Eks Danjen Kopassus, Anak Buah Serang Balik: Biasa Kalau Ternak Mulyono Kan Begitu!
Habiburokhman Minta Forum Purnawirawan Setop Desak Pemakzulan Gibran: Hormati Hasil Pemilu Ya
Silfester Hina Mayjen Soenarko, Anak Buah Serang Balik: Biasa Kalau Termul Kan Begitu