PARADAPOS.COM - Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, mendesak Kementerian Keuangan bersama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) transparan mengenai proses produksi dan jumlah mesin pencetak rupiah.
Tuntutan ini mencuat setelah mencuat kembali isu lama soal pecahan Rp100 ribu yang diyakini berhubungan dengan momen pribadi Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Dugaan itu muncul karena nomor seri pada beberapa lembar uang disebut “terlalu pas” dengan tanggal penting keluarga tersebut.
Uchok menyoroti tiga seri yang ramai dipersoalkan: KSE101222 (tanggal pernikahan Kaesang–Erina, 10 Desember 2022), ESG111296 (tanggal lahir Erina, 11 Desember 1996), serta KSP251294 (tanggal lahir Kaesang, 25 Desember 1994).
“Sulit dipercaya hanya kebetulan. Publik berhak tahu apakah ada pencetakan khusus. Peruri dan Kemenkeu harus menjawab,” kata Uchok, Senin (15/9).
Ia juga menyebut mendapat informasi bahwa Peruri resmi hanya memiliki mesin cetak M1 dan M2, namun ada dugaan keberadaan mesin lain, yakni M3 dan M4, di luar kendali Peruri.
“Jika benar, hanya Peruri dan Kemenkeu yang bisa memberi klarifikasi,” tambahnya.
Artikel Terkait
Projo Deklarasi Dukungan Penuh ke Prabowo-Gibran, Siapkan Capres 2029
Pamali Keraton Solo: Larangan Presiden Melayat Raja yang Wafat dan Dampaknya
Jokowi Gelar Open House di Solo, Ini Momen Langsung dan Alasan Tidak Hadir Kongres Projo
Budi Arie Setiadi Masuk Gerindra: Perlindungan Politik dari Kasus Judi Online?