โNepal pernah mengalami gejolak besar akibat kemarahan rakyat terhadap penguasa yang dianggap hidup mewah di tengah penderitaan rakyat. Jangan sampai Indonesia mengulang sejarah serupa,โ tegasnya.
Pernyataan Muslim Arbi ini menambah panjang daftar kritik yang ditujukan kepada mantan presiden dan keluarganya pasca-akhir masa jabatan Jokowi.
Di tengah situasi ekonomi yang masih menantang bagi sebagian besar masyarakat, pamer kemewahan keluarga mantan presiden dinilai sensitif dan berpotensi menimbulkan kesenjangan persepsi antara elite politik dan rakyat kebanyakan.
Muslim menilai bahwa elit politik semestinya lebih berhati-hati menampilkan gaya hidupnya, terlebih bagi keluarga yang pernah memimpin negara.
โKehidupan publik figur adalah cermin yang dilihat rakyat. Ketika rakyat merasakan kesulitan ekonomi, sementara elit menampilkan kemewahan, itu bagaikan api dalam sekam,โ ungkap Muslim.
Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak keluarga Jokowi terkait pernyataan Muslim Arbi.
Namun, kritik ini menunjukkan bahwa ekspektasi masyarakat terhadap kesederhanaan pejabat dan keluarganya tetap tinggi, bahkan setelah masa jabatan usai.
Fenomena ini menjadi pengingat bahwa simbol kesederhanaan bukan sekadar citra politik, melainkan komitmen yang dinantikan rakyat dari para pemimpin dan keluarganya.
Apakah keluarga Jokowi akan merespons atau meredam persepsi publik terkait gaya hidup mereka, waktu yang akan menjawab.
๐๐
Mereka ini seperti lagi photoshoot katalog luxury brand, lalu seolah - olah mereka melambaikan tangan ke @PPATK, sembari bertutur manja ;
"JAMAH KAMI PLIS" ๐
_______
Ini sebenarnya bukan flexing, tapi spoiler dakwaan.
.
.
๐#FufufafaAibNasional pic.twitter.com/qyLAOkNb1B
Sumber: JakartaSatu
Artikel Terkait
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Makna Politiknya
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi & Sindir Aturan Kapolri Listyo Sigit
Presiden Prabowo Larang Pejabat Wisata Bencana: Teguran Keras di Sidang Kabinet
Pembalakan Liar Sumatera: Desakan Usut Aktor Intelektual Pemicu Banjir Bandang