Kinerja positif tidak hanya terjadi dalam jangka pendek. Sepanjang kuartal III tahun 2025, IHSG tercatat menguat sangat impresif, yaitu sebesar 16,36 persen secara quarter to quarter (Q to Q).
Mahendra menjelaskan bahwa penguatan IHSG ini didorong oleh kombinasi sentimen positif domestik dan global. Dukungan kuat juga datang dari aktivitas penghimpunan dana di pasar modal, di mana nilai penawaran umum hingga 31 Oktober telah mencapai Rp198,8 triliun.
Prospek Cerah dengan Pipeline IPO Menjanjikan
Optimisme terhadap masa depan pasar modal Indonesia semakin kuat dengan adanya rencana penawaran umum perdana (IPO) dari berbagai perusahaan. Saat ini, terdapat 27 perusahaan yang sudah masuk dalam pipeline IPO dengan nilai indikatif yang sangat besar, mencapai Rp21,8 triliun.
Fakta ini menunjukkan kepercayaan emiten terhadap prospek jangka panjang pasar modal nasional dan menjadi sinyal positif bagi investor untuk terus memantap perkembangan pasar keuangan Indonesia.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Kisah Sukses UMKM Go Digital: Jims Honey, Sovlo, Kanky Raih Omzet Miliaran
Reksa Dana untuk Pemula di Jawa Timur: Seminar Online BEI & MNC Asset Management
Waskita Karya Raih Kontrak Baru Rp5,6 Triliun, Proyek Infrastruktur Air Dominan
Saham CBRE Anjlok 7.54%: Analisis Lengkap Rugi Membengkak & Prospek Akuisisi Kapal