Bahkan dalam laporan World Giving Index 2023, Indonesia kembali memperoleh penghargaan sebagai negara paling dermawan di dunia.
"Pasca 2023 timbul pertanyaan, bagaimana situasi 2024? Memasuki awal tahun 2024 masih terdapat tantangan besar untuk terus memperkuat reputasi, tata kelola serta aspek kepatuhan OPZ," jelasnya.
Menurut dia, sejumlah faktor memang masih menjadi bayang-bayang akan adanya tekanan ekonomi seperti inflasi.
Namun secara umum tren yang ada masih cukup positif.
"Di tahun sebelumnya terdapat sejumlah kejadian yang berdampak pada penurunan citra positif OPZ, seperti terjadinya QRIS palsu pada kotak amal, biaya tinggi pembayaran donasi digital, dan isu keamanan turut memengaruhi pengelolaan zakat di tahun 2023," paparnya.
Dari sejumlah isu-isu ini, lanjut Nana, muncul pertanyaan apakah kepercayaan masyarakat akan meningkat atau menurun di tahun 2024, serta bagaimana dampak dan pengaruhnya terhadap pengelolaan zakat di tahun 2024.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat