"Sinergi yang dibangun ini pun harus berjalan dua arah agar kerja sama yang terjalin tidak jalan di tempat," katanya.
Menurutnya, pemerintah itu bukan lembaga yang serba tahu atau serba bisa. Untuk mendorong industri kreatif ini misalnya, pemerintah butuh masukan, ide, gagasan, sebaiknya pemerintah itu harus bagaimana.
Baca Juga: Kopdar KBC, Ajang Himpun Almuni Praktisi Dukung Almamater
"Kami punya visi agar industri kreatif bisa terus berkembang, menggerakkan roda perekonomian, serapan tenaga kerjanya banyak, dan dapat menanggulangi kemiskinan. Selebihnya, kami butuh saran gagasan agar kebijakan kami itu tepat sasaran," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia JIFFINA 2024, Endro Wardoyo, mengungkapkan JIFFINA tahun ini rencananya akan diselenggarakan pada 2-5 Maret 2024 di Jogja Expo Center, Banguntapan, Bantul. Pameran ini mengusung tema "The Eco Lifestyle Inspiring Forever" dan sekaligus bagian dari sirkuit pameran furniture ASEAN.
"Jadi, nanti dimulai pada 28 Februari dengan pameran IFEX di Jakarta, lalu dilanjut dengan MIFF di Malaysia, JIFFINA di Yogyakarta, VIVAFAIR di Vietnam, dan ditutup dengan CIFF di Guangzhou. Momen ini betul-betul akan kami manfaatkan karena persiapannya juga jauh-jauh hari," terangnya.
Dia menyebutkan, pada JIFFINA kali ini, 5.000 buyer baik domestik maupun mancanegara diproyeksikan bakal datang. Selain itu, JIFFINA menargetkan 300 exhibitor akan memamerkan produk unggulan yang mempu bersaing dengan pasar global.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kedu.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Pinjaman BPKB Mobil Multiguna SEVA: Cair Cepat & Diawasi OJK
Berkshire Hathaway Catat Rekor Kas USD382 Miliar di Kuartal III 2025, Terakhir Buffett Jadi CEO
Struktur Kepemilikan Saham DCII 2025: Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Anthoni Salim Kuasai Mayoritas
CBDK Suntik Modal Rp38,7 Miliar ke Anak Usaha Agung Surya Gemerlap untuk Ekspansi Bisnis