Berjalannya waktu, brambang goreng yang awalnya kemasan kecil berubah menjadi kemasan toples.
Selain itu para konsumen pun banyak yang menjadi reseller.
Produksi brambang goreng hingga sekarang mencapai 700 kg perhari.
Proses produksi brambang goreng ini tidak menggunakan mesin karena memperkerjakan tetangga dan warga sekitar.
Setiap harinya para karyawan membawa satu karung atau sekitar 25 kg brambang ke rumah masing-masing untuk dikupas dan dipotong.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jatimnetwork.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat