Misalnya setelah main anak bisa mengembalikan mainan ketempatnya, menunjukan keinginan mengikuti orang tuanya ke WC, Sudah bisa jalan, duduk, sudah bisa memakai dan membuka celana atau pakaiannya sendiri.
Sedangkan untuk kemampuan kognitif anak sudah mengerti ada rasa sesuatu yang keluar sehingga sebagai orang tua mengajarkan anak ada keluar dari didepan berarti pipis atau keluar lebih besar pada bagian belakang berarti buang air besar.
"Ataupun diapers kosong 2 jam berarti bisa menahan untuk pipis dan pup berarti bisa menjadi salah satu cara kesiapan untuk toilet training," ungkap wanita yang disapa dengan nama Sally ini.
Dalam wawancara Bersama Doodle, Dokter Spesialis Anak ini menuturkan cara memilih perlengkapan toilet traning tidak ada kriteria khusus. Karena saat ini potty chair sudah dimodifikasi sedemikian rupa sama seperti toilet. Kuncinya pada saat anak duduk dipotty chair.
Kendala anak duduk ditoilet biasa, kaki menjuntai membuat anak menjadi lama untuk pup karena secara anatomi rektum tidak lurus membuat kotoran menjadi susah keluar.
Sehingga memposisikan tubuh agar rectum menjadi lurus membuat kotoran menjadi mudah keluar menjadi kunci keberhasilan supaya tidak terlalu lama.
Untuk ditoilet umum disarankan gunakan bangku guna menyangga kakinya. Kalau potty chair sebaiknya disesuaikan dengan ukuran tinggi badan anak. Saat pemilihan potty chair bisa meminta anak untuk duduk dahulu menyesuaikan postur badan anak, karena postur tubuh anak berbeda-beda diusianya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: depok.hallo.id
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat